Mengapa Ibadah Gabungan Ini Bermakna?
Di tengah segala riuh kehidupan dan tantangan zaman, para pemuda GMIT dari Jemaat Amanau Tablolong dan Jemaat Tubutuan menunjukkan satu hal yang luar biasa: mereka tetap setia membangun hubungan pribadi dengan Tuhan (HPDT). Ibadah Gabungan Pemuda ini bukan hanya soal pertemuan biasa, melainkan gerakan rohani yang menyulut api pelayanan.
“Orang yang mengasihi Tuhan, pasti melayani Tuhan.”
Bukan slogan. Ini tekad. Dan mereka membuktikannya lewat tindakan nyata.
Apa yang Dilakukan Para Pemuda?
Ibadah Tanpa Tembok, Tapi Penuh Sukacita
Pada Sabtu, 19 Juni 2021, ketika langit Kupang Barat mulai menguning, para pemuda dari Jemaat Amanau datang menjumpai saudara seiman mereka di Jemaat Tubutuan. Gedung kebaktian mungkin telah hilang diterpa badai siklon Seroja, tetapi semangat mereka tidak ikut tersapu. Di bawah tenda sederhana beratap seng, tanpa dinding, ibadah tetap berlangsung penuh kuasa.
Kekurangan fisik tak membatasi mereka. Justru menjadi panggung bagi pengharapan untuk bangkit kembali dan menyatakan kasih yang nyata.
Siapa Saja Yang Terlibat?
Anak-anak Hingga Pemuda: Semua Ambil Bagian
Ibadah dimulai lebih awal lewat Pelayanan Anak dan Remaja (PAR) yang digagas oleh UPP PAR dan para guru sekolah minggu dari kedua jemaat. Dalam pujian yang membumbung dan video superbook yang mendalam, anak-anak diajak merenung lewat kisah Yosua 2:11–12, bahwa mencintai Tuhan berarti tetap setia dalam segala musim kehidupan.
Pemuda: Di Puncak Peran Rohani
Ketika jarum jam mendekati pukul 16.15 WITA, Ibadah Gabungan Pemuda dimulai. Lagu-lagu penyembahan mengalun, doa-doa dinaikkan, dan suasana berubah menjadi ladang di mana Tuhan berjalan di tengah umat-Nya. Tak hanya menyanyi, mereka bersaksi. Tentang pertolongan Tuhan. Tentang tangan Yesus yang terulur, mengajak kembali pada kasih mula-mula.
Apa Isi Pesannya?
Tema Khotbah: Penting Membangun HPDT
Pdt. Apriany Menda Kana-Wadu, KMJ Jemaat Amanau Tablolong, menyampaikan tema yang menjadi dasar seluruh ibadah ini: Penting Membangun HPDT (Hubungan Pribadi Dengan Tuhan), dengan dasar Firman Tuhan dari Roma 12:1-2.
Kita tidak diminta melakukan hal mustahil. Kita hanya diminta mengelola keselamatan yang telah diberikan dengan kasih dan kedewasaan rohani. Dan untuk itu, ada dua kunci utama yang ia tekankan:
1. Komunitas Orang Percaya
Bersama komunitas orang beriman, kita dijaga agar tetap dalam jalur kasih. Jangan heran jika ada yang menegur kita; itu bukan intervensi, melainkan bentuk kasih Tuhan yang nyata. Komunitas bukan sekadar tempat singgah, tetapi wadah pertumbuhan iman yang sehat.
2. Disiplin Rohani
Berpikir secara rohani adalah tanda orang yang hidup dalam pembaruan. Tidak serupa dunia, tapi berubah oleh terang Kristus. Orang muda yang kenal Tuhan tahu kapan harus berkata “tidak” pada yang salah. Dan semua itu bermula dari intimnya hubungan dengan Tuhan.
Apa Tujuan Ibadah Ini?
Tujuannya bukan sekadar berkumpul. Lebih dari itu, ibadah ini menjadi momen pertobatan kolektif, panggilan untuk pulang bagi hati-hati yang sempat menjauh dari Tuhan. Bahwa kita semua, sesungguhnya, merindukan dekapan kasih Bapa.
“Yesus sedang mengulurkan tangan-Nya,” ucap salah satu dari mereka.
Dan siapa pun yang merasakan uluran tangan itu, tidak akan pernah sama lagi.
Bagaimana Membangun HPDT Secara Nyata?
Bertanggung Jawab dan Berpikir Inovatif
Pemuda yang membangun HPDT tidak setengah hati. Mereka adalah pribadi yang bertanggung jawab atas hidupnya, berpikir maju, tidak terjebak kebiasaan lama, dan tidak mudah menyerah. Hidupnya bagaikan lilin yang menyala—menerangi sekalipun ia terbakar.
Slogan mereka jelas: Berjuang sampai titik darah penghabisan. Karena pasti ada jalan yang disiapkan Tuhan.
HPDT Adalah Akar, Ibadah Adalah Buahnya
Kisah Ibadah Gabungan Pemuda ini bukan hanya potret dua jemaat yang bersatu, tapi cermin dari generasi yang sedang bertumbuh dalam iman. Mereka sadar: penting membangun HPDT, sebab dari sanalah semuanya bermula.
Seruan Gembala
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan yang sempurna.” - Roma 12:2 - (pr)**
By: y.lomang,pnt. editor: penaRadmin/pr
Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless.
© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani
0Comments