Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Menyimak sebuah makna : Merdeka Karena Bersatu - Panggilan bagi Bangsamu

08 August 2022 | Monday, August 08, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-10T09:12:41Z

Renungan Harian Kristen : Merdeka Karena Bersatu - Iman bagi Bangsa

Merdeka Karena Bersatu, Iman bagi Bangsa


Merdeka Karena Bersatu - Indonesia merdeka pada bertepatan pada 17 Agustus tahun 1945. Sepeti dalam proklamasi, bahwasannya kemerdekaan merupakan hak seluruh bangsa serta itu pula jadi hak segala bangsa di dunia.


Tetapi apakah kita bersama sudah mengenali arti sebetulnya dari kemerdekaan? Ataupun bahasa yang lebih akrabnya merupakan kebebasan? Kemerdekaan sendiri mempunyai arti kalau bangsa tersebut leluasa melaksanakan apa saja, cocok kehendak mereka buat menjadikan bangsa tersebut lebih maju dibandingkan bangsa- bangsa lain di segala dunia.


Kemudian, apa arti kemerdekaan dalam agama Kristen? Kemerdekaan dalam agama Kristen sendiri bermakna kalau kita dengan leluasa ingin jadi pelayan Tuhan, yakin kepada- Nya serta leluasa menyembah dan beribadah tiap waktu.


"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih." (Galatia 5: 13.)


Bangsa Indonesia terkungkung dalam penindasan serta penjajahan Belanda sepanjang 350 tahun. Belum lagi 3,5 tahun dijajah tentara Jepang. Ini ialah suatu penderitaan yang luar biasa bangsa kita di masa kemudian.


Begitu banyak pelajaran yang bisa kita petik dari sejarah bangsa. Semangat juang para pendahulu buat mencapai kemerdekaan sepatutnya dijadikan contoh untuk kita hidup di era saat ini.


Dengan latar balik yang berbeda- beda, mereka bersatu mengusir penjajah serta mewujudkan NKRI. Apalagi di era kerajaan Majapahit dahulu terdapat Sumpah Palapa yang jadi fakta serta simbol perekat persatuan serta kesatuan bangsa.


Semangat juang seperti itu yang mengilhami para pahlawan bangsa, mereka bersatu serta bersama- sama bangkit dari keterpurukan akibat penjajahan. Kemerdekaan juga bisa diraih. Saat ini, kita terbebas dari jalinan belenggu para penjajah.


Telah lama bangsa ini menikmati kemerdekaan, tetapi bukanlah berarti perjuangan selesai. Perjuangan sebetulnya baru diawali. Saat ini, perjuangan kita bukan lagi dengan mengangkut senjata, melainkan dengan usaha mempertahankan persatuan serta kesatuan, dan mewujudkan cita- cita bangsa ialah warga yang hidup adil serta makmur.


Kita terletak pada masa reformasi, yang ialah pergantian radikal yang bertujuan membetulkan kehidupan pada seluruh aspek. Di masa reformasi ini, orang berani mengatakan pendapatnya tanpa khawatir terintimidasi. Tetapi sayang, reformasi yang berjalan kali ini tidak semacam tujuan semula.


Bukan lagi soal kepentingan bersama yang diperjuangkan, melainkan orang yang memperjuangkan kepentingan golongannya sendiri- sendiri. Bla ini bersinambung, secara lama- lama persatuan serta kesatuan bangsa hendak luntur sehingga semangat kemerdekaan tidak lagi bergema semacam dulu.


Pada bulan kebangsaan ini, ayo kita kembali meneladani semangat persatuan serta kesatuan para pendahulu kita. Tanpa persatuan serta kesatuan, mustahil kemerdekaan bisa diraih. Begitu pula tanpa persatuan serta kesatuan, tentu cita-cita bangsa hendak susah tercapai.


Kemerdekaan Sejati


“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” Yohanes 8: 36.

Merdeka! Pekik ini bergema di segala negara. Bulan ini kita memeringati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Merdeka berarti leluasa, leluasa memastikan nasib bangsa sendiri tanpa terdapat tekanan dari pihak lain, dan terlepas dari penjajahan bangsa asing.

Perihal awal yang wajib dicoba merupakan mengucap syukur kepada Tuhan. Karena dengan pertolonga- Nya lah kita bisa menikmati kemerdekaan. Secara lahiriah, kita memanglah sudah leluasa dari perbudakan, tetapi secara rohani apakah kita telah betul- betul merdeka ataupun masih dijajah oleh pihak lain?


Selaku orang yakin, kita wajib bersyukur oleh pengorbanan Kristus di atas kayu salib yang membagikan pengampunan dosa kepada kita.


"Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran" (Roma 6:18); Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”( Galatia 5: 1).


Pengampunan dari Kristus tersebut merupakan kuasa yang memerdekakan kita secara merata, yang memungkinkank kita mempunyai hidup berkemenangan dalam seluruh aspek kehidupan. Sayang, masih banyak orang Kristen terbelenggu serta diperbudak kuasa- kuasa lain.


Masih terletak dibawah tipu energi iblis, dipahami roh dendam, kebencian, sakit hati, tama, serta yang lain sehingga kita tidak hidup sebagaimana yang Tuhan kehendaki.


Kita sudah dimerdekakan Kristus dari kuasa dosa, dimaksudkan supaya mengisi kemerdekaan itu dengan kehidupan yang benar serta berkenan kepada Tuhan, yang mneghasilkan buah untuk kemuliaan nama- Nya. Tetapi, kemerdekaan itu malah kita salah pakai selaku peluang melaksanakan perbuatan dosa.


Ingatlah satu perihal ini: kemerdekaan dari Kristus bukan cuma hanya membebaskan kita dari dosa, tetapi buat memulihkan tujuan seluruh Allah menghasilkan kita supaya kita bisa hidup dalam kebenaran sehingga jadi seragam dengan Ia. Tinggal dalam kebenaran- Nya seperti itu yang memerdekakan kita dari seluruh belenggu. (yl)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update