Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Misteri Masuknya Agama Katolik dan Kristen ke Indonesia: Kisah Perdagangan, Penguasaan Tanah, dan Konflik Antar Umat Beragama

09 March 2023 | Thursday, March 09, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-09T12:11:45Z

 

Indonesia mengakui 6 agama, termasuk Agama Katolik dan Kristen. Meski bukan agama mayoritas, tetapi banyak orang yang memeluk kedua agama ini.


Jemaat Tubutuan - Indonesia mengakui 6 agama, termasuk AgamaKatolik dan Kristen. Meski bukan agama mayoritas, tetapi banyak orang yang memeluk kedua agama ini.

 

Proses masuknya agama Katolik dan Kristen di Indonesia terkait dengan perdagangan dan pendudukan negara asing di Tanah Air. Portugal adalah negara pertama yang membawa agama Kristen Katolik ke Indonesia dengan misi kekayaan, kejayaan, dan agama. Mereka menyebarkan ajaran Katolik di Maluku untuk tujuan perdagangan rempah-rempah. Simon Vaz, seorang misionaris Portugis, adalah orang pertama yang mengkristenkan sejumlah bangsawan Ternate, salah satunya Sultan Ternate Tabariji pada tahun 1533-1534. Kemudian, Serikat Yesuit yang diimami oleh Fransiscus Xaverius juga dikirim ke Maluku oleh Paus di Vatikan untuk memperluas penyebaran ajaran Kristen-Katolik.

 

Belanda menduduki wilayah yang sama, Maluku, pada tahun 1575 dan membawa misi dagang dan penyebaran ajaran Kristen Protestan. Mereka melarang kegiatan agama Katolik dan memposisikan pendeta Protestan dari Belanda menggantikan imam Katolik berkebangsaan Portugis. Bahkan, Belanda mengeluarkan hukuman mati bagi para imam Katolik yang ketahuan melakukan misi penyebaran injil. Salah satu contohnya adalah Pastor Egidius d’Abreu SJ yang dibunuh di Kastel Batavia pada 1624.

Kesimpulan dan Penutup

Kesimpulannya, agama Katolik dan Kristen masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan dan pendudukan negara asing, khususnya Portugal dan Belanda. Meskipun bukan agama mayoritas, banyak orang di Indonesia yang memeluk agama Katolik dan Kristen. Namun, proses masuknya kedua agama ini juga diwarnai dengan konflik antara penganut agama Katolik dan Protestan.

 

Sebagai penutup, ayat Alkitab yang sesuai untuk mengingatkan kita tentang pentingnya hidup berdamai dan saling menghormati antar umat beragama adalah Filipi 2:3, yang berbunyi "dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri." (yl). 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update