Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pemerintah AS Serukan Pembebasan Uskup Baptis Hkalam Samson yang Ditahan Junta Myanmar

06 March 2023 | Monday, March 06, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-06T02:18:36Z

 

Pemerintah AS Serukan Pembebasan Uskup Baptis Hkalam Samson yang Ditahan Junta Myanmar

Jemaat Tubutuan, AS - PemerintahAS Serukan Pembebasan Uskup Baptis Hkalam Samson yang Ditahan Junta Myanmar - Pemerintah AS meminta agar uskup Baptis Hkalam Samson segera dibebaskan dari penjara. Samson ditangkap oleh junta Myanmar tiga bulan yang lalu atas tuduhan bertemu dengan kelompok etnis bersenjata dan mengadakan pertemuan doa dengan anggota pemerintah sipil paralel Myanmar. Konflik antara militer dan milisi etnis minoritas meningkat sejak kudeta militer pada Februari 2021. Milisi etnis mendukung pengunjuk rasa pro-demokrasi. Lebih dari 3.000 orang telah dibunuh dan hampir 20.000 lainnya ditangkap oleh junta, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

 

Samson sebelumnya menjabat sebagai presiden dan sekretaris Konvensi Baptis Kachin. Dia juga adalah presiden Majelis Permusyawaratan Nasional Kachin, sekelompok pemimpin agama dan politik lokal yang membantu membina komunikasi antara Organisasi Kemerdekaan Kachin dan masyarakat sekitar. Negara di Asia Tenggara ini adalah rumah bagi Perang Saudara terpanjang di dunia, yang dimulai pada tahun 1948.

 

Lebih dari 7% penduduk Myanmar adalah orang Kristen. Umat Kristen juga menjadi bagian penting dari populasi Negara Bagian Chin, Negara Bagian Kachin, dan Negara Bagian Kayah.

 

November lalu, junta militer membom seminari Baptis di Negara Bagian Shan, melukai sedikitnya empat orang di asrama. Juni lalu, berbagai laporan, termasuk oleh PBB, mengungkapkan bahwa junta secara tidak proporsional menargetkan agama minoritas, termasuk Kristen, dan secara brutal menyerang dan membunuh ratusan anak sejak kudeta militer.

 

Pemerintah AS menyerukan agar rezim membatalkan semua tuduhan terhadap Pendeta Samson dan membebaskannya tanpa syarat. Mereka juga mendesak rezim untuk menghentikan represi terhadap aktor dan komunitas agama di Myanmar dan mengakhiri kekerasan.

 

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian dan kekerasan di Myanmar, pembebasan Uskup Hkalam Samson sangatlah penting. Pemerintah Amerika Serikat telah menyerukan pembebasan segera bagi Uskup Samson, yang ditahan oleh Junta Myanmar pada bulan Mei tahun lalu. Selain itu, ini juga menjadi panggilan bagi seluruh dunia untuk turut mengambil tindakan dan memperjuangkan hak asasi manusia di Myanmar. Pesan moral yang dapat diambil adalah bahwa perlindungan hak asasi manusia harus dijunjung tinggi dan tidak boleh dilanggar oleh pihak manapun. Semua individu, tanpa terkecuali, harus diperlakukan dengan adil dan sama di hadapan hukum.

Disource : Sumber Berita Kristiani Luar Negeri (christianpost, state.gov)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update