Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pengorbanan, Kasih dan Keadilan Allah bagi Dunia melalui Jalan Salib (Yohanes 18:28-40)

24 March 2024 | Sunday, March 24, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-23T22:44:18Z

Pengorbanan, Kasih dan Keadilan Allah bagi Dunia melalui Jalan Salib (Yohanes 18:28-40)

Pengorbanan, Kasih dan Keadilan Allah bagi Dunia melalui Jalan Salib (Yohanes 18:28-40)

Sesuai Nas Bacaan Minggu Sengsara VII GMIT - 24 Maret 2024 

 

Introduction

 

Dalam cahaya gemerlap api unggun malam, bayangan salib terpampang kokoh, mengundang kita untuk mengikuti jejak kasih yang tak terhingga. Renungan Minggu Sengsara VII GMIT membawa kita menelusuri pengorbanan, kasih, dan keadilan Allah melalui kisah Pilatus dan Yesus dalam Yohanes 18:28-40. Saksikanlah bagaimana kebenaran dan keadilan Allah terwujud dalam pengorbanan-Nya, memancarkan kasih yang melampaui batas-batas dunia ini. Mari kita temukan makna yang mendalam dalam setiap langkah jalan salib-Nya, dan biarkan cahaya-Nya menerangi jalan kita menuju kehidupan yang penuh kasih dan keadilan.

 

I. Konteks Yohanes 18:28-40

 

Dalam Yohanes 18:28-40, kita memasuki babak klimaks perjalanan Yesus menuju salib. Kisah ini berlangsung di awal fajar sebelum Paskah Yahudi, ketika pemimpin agama Yahudi membawa Yesus ke hadapan Pontius Pilatus, gubernur Romawi di Yudea. Mereka ingin menghukum Yesus karena dianggap menghina hukum agama mereka dengan mengklaim dirinya sebagai Raja Yahudi. Namun, keputusan Pilatus tidak semudah yang terlihat, karena ia terkesan oleh kedalaman ajaran dan tindakan Yesus.

 

Tujuan kita dalam menjelajahi Yohanes 18:28-40 adalah untuk menggali makna yang lebih dalam dari pengorbanan, kasih, dan keadilan Allah yang terwujud melalui jalan salib Kristus. Melalui narasi ini, kita akan merenungkan betapa kasih Allah melampaui batas-batas manusia, dan bagaimana keadilan-Nya terwujud dalam kemenangan yang tersembunyi di balik kematian dan kebangkitan Kristus. Dengan demikian, kita akan memahami bahwa jalan salib bukan hanya sebuah simbol penderitaan, tetapi juga jalan menuju keselamatan dan kehidupan yang lebih bermakna.

 

II. Pengorbanan Kristus di Hadapan Keadilan Dunia (Yohanes 18:28-32)

 

Dalam narasi Yohanes 18:28-32, kita melihat bagaimana Yesus dihadapkan pada penghakiman dunia. Para pemimpin agama Yahudi membawa Yesus ke gedung pengadilan Romawi, tetapi mereka sendiri tidak masuk ke dalam gedung itu agar tidak menjadi najis dan dapat makan Paskah. Ini mencerminkan ironi keadaan, di mana mereka ingin menjatuhkan hukuman kepada seseorang, tetapi mereka sendiri tidak ingin tercemar oleh hal-hal duniawi. Pilatus, sang gubernur Romawi, keluar ke luar gedung dan bertanya kepada mereka apa tuduhan mereka terhadap Yesus. Ini menunjukkan bahwa Pilatus ingin memastikan bahwa tindakan hukum yang diambilnya adalah sesuai dengan hukum Romawi.


Pengorbanan, Kasih dan Keadilan Allah bagi Dunia melalui Jalan Salib (Yohanes 18:28-40)

 

Pengorbanan Kristus adalah pemenuhan keadilan Allah yang tertinggi. Dalam kasus ini, meskipun Yesus dihakimi oleh otoritas dunia, pengorbanan-Nya adalah bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkan umat-Nya. Dalam kematian-Nya, Yesus membayar harga dosa kita sehingga kita dapat dibenarkan di hadapan Allah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kasih dan keadilan-Nya, Allah memenuhi hukum-Nya sendiri, sambil menawarkan kesempatan bagi umat-Nya untuk ditebus dan diselamatkan.

 

III. Kasih Kristus dalam Penyerahan Diri-Nya (Yohanes 18:33-37)

 

Dalam dialog antara Yesus dan Pilatus tentang kerajaan-Nya dalam Yohanes 18:33-37, Pilatus bertanya kepada Yesus apakah Dia adalah Raja orang Yahudi. Yesus menjawab bahwa kerajaan-Nya bukan berasal dari dunia ini, tetapi dari dunia yang lain. Dia menjelaskan bahwa jika kerajaan-Nya berasal dari dunia ini, pengikut-Nya akan berjuang untuk menyelamatkannya. Namun, kerajaan-Nya adalah dari sumber yang lain, yang menunjukkan bahwa kerajaan-Nya adalah kerajaan rohani yang berbeda dari kerajaan dunia.

 

Kasih Kristus menjadi dasar ajaran-Nya yang paling mendasar. Kasih-Nya yang tanpa syarat terhadap manusia adalah inti dari ajaran dan tindakan-Nya. Dalam kasih-Nya, Yesus memberikan contoh bagaimana kita harus mengasihi sesama dan bahkan musuh kita. Kasih-Nya juga tercermin dalam pengorbanan-Nya yang besar, karena Dia rela memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang. Dengan demikian, kasih Kristus bukan hanya menjadi ajaran, tetapi juga panggilan kepada setiap pengikut-Nya untuk mengasihi seperti Dia mengasihi kita.

 

IV. Keadilan Ilahi dalam Kemenangan yang Tersembunyi (Yohanes 18:38-40)

 

Dalam perdebatan antara Pilatus dan orang-orang Yahudi dalam Yohanes 18:38-40, Pilatus menyatakan bahwa ia tidak menemukan kesalahan apa pun dalam Yesus. Namun, tekanan dari orang-orang Yahudi membuatnya ingin membebaskan satu tawanan pada hari Paskah. Ia mencoba untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi meminta agar Barabas dibebaskan dan Yesus disalibkan. Pilatus akhirnya menyerahkan Yesus untuk disalibkan, meskipun ia tahu bahwa Yesus tidak bersalah.

 

Keadilan Allah terwujud melalui kemenangan yang tersembunyi dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Meskipun pada pandangan manusia, kematian-Nya dianggap sebagai kekalahan, namun sebenarnya itu adalah kemenangan atas dosa dan kematian. Dengan kebangkitan-Nya, Yesus menunjukkan kekuatan-Nya atas kematian dan menawarkan keselamatan kepada semua yang percaya kepada-Nya. Keadilan Allah terwujud dalam pengorbanan Kristus yang membawa keselamatan bagi semua orang yang percaya, memperlihatkan bahwa keadilan-Nya melampaui pemahaman dan persepsi manusia.

 

V. Kesimpulan

 

Dengan demikian, melalui pengorbanan, kasih, dan keadilan Allah yang disampaikan melalui jalan salib Kristus, kita dipanggil untuk merenungkan arti yang mendalam dan implikasi yang luas bagi dunia. Kasih Kristus yang tercurah melalui salib menjadi contoh bagi kita untuk mengasihi tanpa syarat dan memberikan pengampunan kepada sesama. Keadilan Allah yang terwujud melalui kemenangan Kristus atas dosa dan kematian menawarkan keselamatan bagi semua yang percaya. Marilah kita menjadikan pengorbanan, kasih, dan keadilan Kristus sebagai landasan iman kita, serta membagikan kasih dan keadilan Allah kepada dunia yang membutuhkan, sebagai wujud nyata dari kasih-Nya yang agung.


Pengorbanan, Kasih dan Keadilan Allah bagi Dunia melalui Jalan Salib (Yohanes 18:28-40)

 

Seruan Gembala dan Doa

 

Sebagai gembala dan pemimpin rohani, marilah kita mempersembahkan doa untuk umat Tuhan yang tercinta. Kiranya pengorbanan, kasih, dan keadilan Kristus senantiasa menjadi landasan iman kita dalam menghadapi segala tantangan hidup. Marilah kita bersatu dalam kasih Kristus, untuk saling mengasihi dan memaafkan seperti Dia mengasihi dan mengampuni kita. Sebagai perpanjangan tangan kasih Kristus, marilah kita menjadi saksi akan kasih dan keadilan Allah bagi dunia yang membutuhkan. Sebagaimana tertulis dalam 1 Petrus 2:21, "Sеbаb untuk itulah kamu dіраnggіl, karena Krіѕtuѕ рun telah menderita untuk kamu dan tеlаh meninggalkan tеlаdаn bagimu, ѕuрауа kamu mengikuti jejak-Nya." Amin.


Written by: yakob, pnt.

Editor : Jtadmin


Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca dan berkunjung. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate, dengan cara cukup Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update