Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Di Taman Kubur, Kita Menemukan Kemuliaan yang Membebaskan

01 April 2024 | Monday, April 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-01T00:45:54Z

Di Taman Kubur, Kita Menemukan Kemuliaan yang Membebaskan

Di Taman Kubur, Kita Menemukan Kemuliaan yang Membebaskan

(Sebuah Renungan Paskah Internasional ditulis ulang oleh: Jtadmin, dari Renungan Rachel Marie Kang dan Kaitlyn Rose Leventhal From christianitytoday, 14 Februari 2024)

 

Introduction

 

Di Taman Kubur, tempat di mana bayangan kematian menyelimuti bumi, kita menemukan cahaya kemuliaan yang membebaskan, bersinar terang di antara reruntuhan duka dan kegelapan. Tempat yang seharusnya penuh dengan kesedihan dan kehampaan, namun malah menjadi saksi keajaiban kebangkitan Kristus yang mengubah segala sesuatu menjadi indah. Di sinilah, di tengah-tengah kisah yang penuh dengan pergumulan dan penantian, kita merasakan hadirat-Nya yang memenuhi segala sesuatu dengan harapan dan kehidupan yang baru.

 

Isi Renungan Paskah

 

Di saat kita terhilang dalam duka, Yesus tetap setia bersama kita, di sepanjang perjalanan Paskah dan jauh setelahnya. Seperti yang dialami oleh Maria Magdalena, kadang kita mungkin tidak langsung mengenali kehadiran-Nya dalam kesedihan kita. Maria, dengan hati penuh kesedihan, bertemu dengan Yesus yang bangkit, namun awalnya tidak menyadari identitas-Nya. Dia bertanya, "Ibu, mengapa kamu menangis? Siapa yang kamu cari?" (band. Yohanes 20:14-15).

 

Pertanyaan ini melukiskan perjalanan rohani yang sering kita alami: bagaimana kita bisa tetap bersukacita di tengah dunia yang penuh dengan kesedihan? Kita, sebagai umat Kristiani, menaruh harapan kita pada kemenangan Kristus atas kematian. Kita bersyukur atas keselamatan yang diberikan kepada kita, namun kesedihan kadang merajalela dalam kehidupan ini.

 

Setiap pagi, kita memohon belas kasihan baru, tetapi sering kali kita dihantui oleh luka lama. Kita bisa saja menyebutkan daftar kesedihan kita: hubungan yang retak, kehilangan yang mendalam, perjuangan dengan penyakit, dan berbagai cobaan lainnya. Di tengah-tengah kegelapan itu, terkadang sulit bagi kita untuk mengenali kehadiran Kristus.

 

Namun, seperti yang dialami oleh Maria, Kristus hadir dalam kehidupan kita, bahkan ketika kita tidak menyadarinya. Di taman makam, tempat yang penuh dengan kenangan akan kehidupan dan kematian, Kristus mengajak kita untuk mengenal dan mengasihi-Nya. Kita tidak hanya umat yang diselamatkan, tetapi kita juga diundang untuk hidup bersama dengan-Nya.


Di Taman Kubur, Kita Menemukan Kemuliaan yang Membebaskan

 

Pada hari Paskah, kita diingatkan akan rendah hati Kristus yang meskipun telah bangkit, tetap merendahkan diri-Nya. Dia adalah Tuhan yang hadir dalam kehidupan sehari-hari, mendengarkan setiap doa, dan berbagi setiap beban kita. Dia hadir di taman kehidupan kita, di mana kesedihan dan sukacita berdampingan.

 

Ketika Kristus menyebut nama Maria, dia akhirnya menyadari identitas-Nya dan bersatu kembali dengan-Nya. Demikian pula, dalam hidup kita, Kristus membawa keselamatan dan kehadiran-Nya yang mengubah segala sesuatu. Dia mengubah duka menjadi sukacita, dan membawa kita dari kubur menuju kemuliaan-Nya.

 

Ketika hidup terasa terlalu berat, kita membutuhkan seorang Penyelamat. Allah berjanji, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, karena dalam kelemahanmu, kuasa-Ku menjadi sempurna" (band. 2 Korintus 12:9). Kita tidak dimaksudkan untuk menanggung beban hidup sendirian, tetapi kita dipanggil untuk mempercayakan segala sesuatu kepada-Nya yang mampu menguatkan kita.

 

Jadi, di tengah-tengah kehidupan yang penuh dengan kesedihan dan kesulitan, mari kita mengenali kehadiran Kristus yang hadir bersama kita, membawa kemuliaan dan kekuatan-Nya yang membebaskan. Di Taman Kubur, kita menemukan bahwa Kristus adalah jawaban atas semua kebutuhan kita, membawa kehidupan yang baru dan membebaskan kita dari semua belenggu. Haleluya, kemuliaan bagi-Nya!

 

Dalam kehidupan yang penuh dengan kegelapan, kita seringkali mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantui pikiran kita. Namun, seperti Maria Magdalena yang menemukan jawaban dalam pertemuan pribadinya dengan Yesus, demikian juga kita dapat menemukan jawaban yang sama dalam hubungan pribadi kita dengan-Nya.

 

Kristus memanggil kita untuk datang kepada-Nya dengan beban-beban kita yang berat dan melelahkan, dan Ia berjanji untuk memberikan istirahat bagi jiwa kita (band. Matius 11:28-30). Dia adalah sumber penghiburan dan kekuatan kita di tengah-tengah kesedihan dan kegelapan. Ketika kita merasa kelemahan kita mencapai titik terendah, kekuatan Kristus menjadi sempurna dalam kelemahan kita.

 

Kita tidak pernah sendirian dalam perjalanan kehidupan ini. Kristus hadir di setiap langkah kita, siap untuk mengangkat beban-beban kita dan membawa kita menuju kemuliaan-Nya. Dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan-Nya yang melimpah. Haleluya, kemuliaan bagi-Nya yang telah membebaskan kita!


Di Taman Kubur, Kita Menemukan Kemuliaan yang Membebaskan

 

Kesimpulan:

 

Di Taman Kubur, kita menemukan bahwa Kristus hadir di tengah-tengah kesedihan dan kegelapan kita. Dia memanggil kita untuk datang kepada-Nya dengan beban-beban kita, dan Ia berjanji untuk memberikan istirahat bagi jiwa kita. Dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan-Nya yang sempurna. Mari kita bersukacita dalam kemenangan Kristus atas kematian, dan percayalah bahwa Ia selalu bersama kita, membawa kita dari kubur menuju kemuliaan-Nya yang abadi. Haleluya, kemuliaan bagi-Nya yang telah membebaskan kita!  Amin.


Written by: Jtadmin

Editor : Jtadmin


Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update