Menggetarkan: Inilah Pesan Netanyahu Bagi Umat Kristen di seluruh Dunia

Pendahuluan 

Suara-suara bergema, membawa pesan keberanian dan harapan di tengah gelombang konflik global yang tak pernah berhenti. pesan dari seorang pemimpin yang mewakili bukan hanya bangsa tetapi juga keyakinan yang telah ada sejak lama. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan seruan yang menggugah kepada umat Kristen di seluruh dunia. Ia mengingatkan kita akan pentingnya kebenaran dan persatuan di hadapan dunia yang penuh dengan konflik dan kebohongan.

Mari Kita akan melihat pesan inspiratif yang luar biasa dari Netanyahu ini, sebagaimana diketahui dan dilangsir langsung dari akun YouTube "PAVEL 88 CHANNEL ."

Isi Pesan :

Dari dunia Kristen. Inilah kota dan tanah di mana semuanya bermula, tradisi Yudeo yang mempromosikan kepercayaan pada monoteisme, satu Tuhan, yang mengembangkan gagasan tentang kesucian hidup, kesucian kehidupan individu, serta gagasan tentang kebebasan. Di dunia kuno yang dipenuhi perbudakan besar-besaran untuk membangun kerajaan-kerajaan kuno ini, bangsa Yahudi muncul dengan gagasan bahwa perbudakan harus dibatasi dan pada akhirnya dihapuskan. Ini adalah sesuatu yang revolusioner. Awal mula gagasan tentang kebebasan dimulai di tanah ini, dan gagasan itu menyebar selama berabad-abad, terutama di zaman modern, dan mengubah dunia. Itu memberi harapan bagi dunia. Itu memberi makna pada hidup kita. Itu memberikan ikatan antara negara demokrasi terbesar di dunia, Amerika Serikat, dan demokrasi yang dinamis di dunia, yaitu Israel. Dan itulah kemitraan yang terikat oleh iman, sejarah, dan tradisi.

Saya mendapat kehormatan besar untuk diundang berbicara pada sidang gabungan Kongres Amerika. Saya melihat di dinding dan melihat kutipan dari Musa. Itulah tradisi kita bersama, sumber mata air kita bersama. Kami tenggelam dalam Alkitab. Kami hidup sesuai Alkitab. Kita mempunyai masa depan karena kita mempunyai masa lalu, dan masa lalu itu dialami oleh jutaan, ratusan juta orang di seluruh dunia. Dan saya ingin mengucapkan terima kasih atas nama rakyat Israel dan bangsa Yahudi atas persahabatan yang abadi itu, yang menjadi penopang utama kemampuan kita saat ini dan di masa depan untuk hidup di dunia yang bebas, makmur, dan damai.

Namun, ikatan itu sedang diuji hari ini. Ikatan itu sedang diuji hari ini oleh fundamentalisme fanatik, fundamentalisme Islamis, yang berupaya menundukkan semua Muslim yang mereka anggap sebagai kafir serta menghapuskan kehadiran Amerika dan tentunya Israel di Timur Tengah. Mereka menyebut Amerika sebagai setan besar. Israel mungkin adalah setan kecil, tapi itu adalah setan kecil yang berdiri di jalan mereka, dan kita melawan mereka. Kita melawan mereka bersama-sama, seperti yang baru-baru ini kita lakukan dengan kepemimpinan Presiden Trump dan kemitraan kita.

Namun, kita melihat upaya untuk merusak ikatan kita di Amerika. Sekarang, Israel digambarkan sebagai musuh orang Kristen, dan musuh orang Kristen digambarkan sebagai teman Amerika Serikat. Iran, sahabat Amerika Serikat, korban yang tidak bersalah. Ikhwanul Muslimin yang meneriakkan "matilah Amerika" bersama Iran, sahabat Amerika. Hamas, monster-monster ini, monster-monster yang membakar bayi, memperkosa wanita kita, memenggal kepala pria kita, dan meneriakkan "matilah Amerika." Sahabat-sahabat Amerika, Israel memiliki masyarakat Kristen yang berkembang pesat. Satu-satunya masyarakat Kristen yang berkembang pesat di seluruh Timur Tengah yang sangat luas, di mana umat Kristen tidak hanya ditoleransi, tetapi juga disayangi.

Anda dapat menyalakan pohon Natal di Nazaret. Namun, di Betlehem, tempat kelahiran Yesus, ketika Israel pergi dan otoritas Palestina masuk, mayoritas Kristen menyusut dari 80% menjadi di bawah 20% karena tidak ada lagi Israel yang melindungi mereka. Kami menghargai teman-teman Kristen kami. Kami melindungi tempat-tempat suci umat Kristen, bukan hanya Gereja Makam Suci, tetapi juga di Galilea. Bukan hanya di Nazaret, tetapi juga di Galilea, di Kapernaum, tempat Yesus berkhotbah selama 3 tahun. Kami menjaga dan menghargai tempat-tempat itu. Jadi, Israel, penjaga agama Kristen di Timur Tengah, justru ditampilkan di televisi Amerika oleh para influencer yang dibayar. Israel digambarkan sebagai musuh agama Kristen. Betapa bodohnya, betapa dustanya, betapa memutarbalikkan kebenaran.

Salah satu hal yang kami hadapi sekarang adalah perang tujuh front. Kami punya front kedelapan, yaitu front dan pertempuran untuk kebenaran. Dan saya tidak bisa memikirkan siapapun yang dapat memperjuangkan pertempuran ini bersama kami. Tidak ada yang bisa melakukannya lebih baik daripada kalian di saluran ini, daripada kalian, Paula, dan banyak teman Kristen kami. Kita harus memperjuangkan nilai-nilai bersama kita. Kita harus membela kebenaran. Dan dengan membela kebenaran, kita berdiri bersama Israel dan kalian berdiri bersama bangsa Yahudi melawan kebejatan kebohongan ini. Kita bisa memenangkan perang ini persis seperti kita memenangkan perang tujuh front. Saya berterima kasih atas dukungan kalian.

Saya juga ingin menyapa para duta besar yang hadir di sini. Negara-negara Anda memiliki komunitas Kristen yang kuat dan juga ikatan yang erat dengan hal ini. Dan saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda serta jutaan orang di seluruh dunia yang menyuarakan dukungan untuk Israel selama pertempuran besar kita di sini. Kita belum selesai, tapi kita sedang menang dan kita akan terus menang.

Hal utama yang ingin saya tekankan adalah pentingnya memenangkan pertarungan untuk kebenaran. Dan itu adalah pertarungan yang kita jalani bahkan saat kita berbicara sekarang. Israel digambarkan seolah-olah kami menjalankan kampanye kelaparan di Gaza. Betapa besarnya kebohongan itu. Tidak ada kebijakan kelaparan di Gaza dan tidak ada kelaparan di Gaza. Kami memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza sepanjang perang berlangsung. Jika tidak, tidak akan ada lagi warga Gaza. Dan yang telah menghalangi pasukan bantuan kemanusiaan adalah satu kekuatan, yaitu Hamas. Sekali lagi, pembalikan kebenaran. Hamas merampok dan mencuri bantuan kemanusiaan ini dan kemudian menuduh Israel tidak memasukannya.

Ada ratusan dan ratusan truk bermuatan bantuan. Sejauh ini kami telah memasukkan 1,9 juta ton makanan sejak awal perang. Hampir 2 juta ton. Dan sekarang kami memiliki ratusan truk yang menunggu di sisi Gaza di perbatasan Kerem Shalom. Organisasi internasional, beberapa di antaranya sangat berniat baik dan juga PBB, sudah siap mengirimkan makanan. Kami katakan, "Silakan kirimkan." Dan mereka berkata, "Kami tidak bisa karena pertempuran sedang berlangsung." Kami katakan, "Ya, memang pertempuran akan terus berlangsung. Di mana kami bertempur, kami akan terus bertempur. Tapi ada koridor aman. Kalian bisa membawa makanan ke mana pun kalian mau. Itu bukan masalah." Jadi kami baru saja mengumumkan itu secara resmi. Ini adalah koridor aman dan Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah tidak punya alasan lagi. Tidak ada alasan lagi. Berhentilah berbohong. Berhentilah mencari-cari alasan. Lakukan apa yang harus Anda lakukan dan berhenti menuduh Israel secara sengaja dengan kebohongan yang keterlaluan ini. Tidak ada kelaparan di Gaza. Tidak ada kebijakan kelaparan di Gaza.

Dan saya pastikan bahwa kami berkomitmen untuk mencapai tujuan perang kami. Kami akan terus berjuang sampai kami berhasil membebaskan tanah kami dan menghancurkan kemampuan militer serta pemerintahan Hamas. Mereka tidak akan ada lagi di sana. Kita tidak akan lagi mengalami pembantaian seperti ini. Kita tidak akan lagi menghadapi kebiadaban seperti ini. Kita berpihak pada kebebasan dan kehidupan manusia. Dan itu tidak sejalan dengan Hamas atau Iran, maupun proksi-proksi Iran lainnya.

Kita telah berjuang bersama dalam pertempuran ini. Kita akan memenangkannya bersama-sama. Dan saya ingin meyakinkan Anda bahwa kami sangat percaya pada keyakinan Anda dan keyakinan kami. Kita memiliki ikatan yang sama. Ikatan itu kuat. Ini adalah sesuatu yang mewakili mayoritas besar rakyat Amerika dan mayoritas besar rakyat Israel, baik Yahudi maupun non-Yahudi, karena kita tahu bahwa kebersamaan kita menjamin masa depan bersama kita.

Jadi saya ingin mengucapkan terima kasih atas nama negara Israel untuk semua yang telah Anda lakukan. Terima kasih banyak. Terima kasih.

      

Pesan Pengutusan : 

Pesan yang disampaikan Netanyahu mengingatkan kita akan tugas mulia untuk berdiri bersama dalam kebenaran dan keadilan, terutama di tengah dunia yang semakin terpecah belah. Sebagai umat yang mengimani Tuhan yang Maha Kuasa, kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia, menjaga perdamaian dan melindungi mereka yang terpinggirkan. Sebagaimana tertulis dalam Matius 5:14-16 :

"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”