Membuka Lembaran Baru dalam Misi Kristen NTT
Warta Jemaat, Pena Rohani - Dari Korea ke Jerman, Misi Kristen NTT - Seiring dengan pergantian waktu yang penuh pertanyaan dan harapan, misi Kristen NTT kini melangkah lebih jauh dari sekadar 'jago kandang'. Dari tanah Korea yang jauh, kini gerakan ini melintasi benua, menuju Jerman, dan menandai tonggak penting dalam hubungan antar gereja. Akankah misi ini berkembang ke dunia yang lebih luas dan membawa berkat yang tak terhitung? Jawabannya mungkin ada di dalam sinergi dan harapan yang dipupuk bersama.
Peningkatan Kerja Sama Antar Gereja: MoU GMIT dan PCK
Sebagaimana diketahui dan dilangsir dari laman sinodegmit.or.id (26-27/9/2025). Pada Selasa, 23 September 2025, di Youngnak, Seoul, Korea Selatan, sebuah catatan penting tercatat dalam sejarah kerja sama misi Kristen. Majelis Sinode GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) dan Gereja Presbiterian Korea (PCK) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang memperkuat hubungan ekumenis dan pelayanan bersama.
Dengan penandatanganan ini, Pdt. Semuel B. Pandie, Ketua Majelis Sinode GMIT, dan Pdt. Younggul Kim, Moderator dari PCK, sepakat untuk memperluas persekutuan yang sudah terjalin dan menggali lebih dalam tantangan-tantangan pelayanan dalam dunia pendidikan dan pemberdayaan gereja.
Langkah Nyata dalam Pendidikan dan Pemberdayaan Gereja
Tidak hanya sekadar janji, MoU ini membuka peluang konkret yang akan memperkaya pendidikan dan kepemimpinan gereja. Salah satu implementasinya adalah pengembangan pendidikan, di mana GMIT akan menerima pendeta atau staf misionaris dari Korea untuk membantu pengajaran. Lebih jauh lagi, pendeta dari GMIT juga akan diberi kesempatan untuk melanjutkan studi di Seoul guna memperdalam pengetahuan mereka.
Pemberdayaan pelayan gereja juga tidak terlewatkan dalam MoU ini. Pelatihan dalam berbagai bidang, termasuk manajemen gereja dan konseling lintas budaya, akan menjadi landasan kokoh bagi pertumbuhan gereja dan pelayanannya. Tak hanya itu, aspek pemberdayaan ekonomi juga disorot, dengan pelatihan pertanian, perikanan, dan keahlian lainnya yang dirancang untuk meningkatkan kehidupan umat dan membangun ketahanan ekonomi mereka.
Globalisasi Pendidikan: Dari NTT ke Dunia Internasional
Sementara itu, di sisi lain dunia pendidikan, SMA Swasta Kristen Tarus Tengah di Kupang, NTT, juga memulai perjalanan globalnya. Dengan kurikulum internasional yang akan dimulai pada Tahun Ajaran 2025/2026, sekolah ini membuka kesempatan bagi para siswa untuk mengakses pendidikan berkualitas tinggi yang mengarah ke pendidikan tinggi di Jerman.
Melalui kerjasama dengan Yayasan Pendidikan Keluarga Kadarisman dan Global Katalyst e.V Jerman, para siswa di sekolah ini akan belajar dalam dua bahasa, dengan 50% kurikulum menggunakan Bahasa Jerman. Tak hanya itu, program ini juga dilengkapi dengan skema beasiswa yang memungkinkan siswa berpotensi melanjutkan studi di Jerman.
Indra Irwansyah, salah satu staf di sekolah tersebut, menjelaskan bahwa tujuan jangka panjang dari program ini adalah menyiapkan siswa untuk menghadapi dunia internasional, dengan harapan mereka dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Jerman.
Para siswa, seperti Rafles yang dengan percaya diri berbicara dalam Bahasa Jerman, memperlihatkan antusiasme mereka terhadap kesempatan emas ini. Dengan dukungan dari para guru yang ahli dalam Bahasa Jerman, sekolah ini telah menyiapkan 100 siswa untuk memulai perjalanan internasional mereka.
Pendidikan yang Membangun Karakter dan Kemandirian
Sekolah ini juga tidak hanya fokus pada pendidikan akademik. Selain kurikulum yang menantang, sekolah ini menyediakan fasilitas lengkap seperti Lab IPA, Lab Komputer, Perpustakaan, hingga ruang guru dan kepala sekolah. Di luar kelas, siswa juga diajak untuk mengembangkan karakter mereka melalui berbagai ekstrakurikuler, seperti pramuka, cycling club, dan hiking club.
Lebih dari itu, sekolah ini juga turut aktif dalam pengembangan lahan pertanian, seperti hortikultura dan budidaya ikan lele, yang mengajarkan siswa tentang kemandirian dan pentingnya keberlanjutan.
FAQ tentang Misi Kristen NTT
Apa tujuan utama dari MoU antara GMIT dan PCK?
MoU ini bertujuan untuk memperkuat persekutuan gereja, memperluas pelayanan pendidikan, serta memberdayakan para pelayan gereja dan masyarakat melalui pelatihan dan pemberdayaan ekonomi.
Bagaimana SMA Kristen Tarus Tengah dapat membantu siswa mempersiapkan pendidikan internasional?
Sekolah ini menawarkan kurikulum internasional dengan pengajaran Bahasa Jerman, dan mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Jerman, dengan dukungan beasiswa dan pelatihan dari Global Katalyst e.V Jerman.
Apa saja fasilitas yang tersedia di SMA Kristen Tarus Tengah?
Sekolah ini memiliki berbagai fasilitas pendukung, termasuk Lab IPA, Lab Komputer, Perpustakaan, ruang guru, dan asrama, serta menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat bagi pengembangan karakter siswa.
Penutup: Harapan dan Pesan Pengutusan
Misi Kristen NTT, yang kini merentang jauh ke luar negeri, mengingatkan kita akan panggilan besar untuk berdampak di dunia. Ini bukan hanya soal melangkah keluar, tetapi juga soal membangun jemaat dan komunitas dengan kasih, pendidikan, dan pemberdayaan. Seperti yang tertulis dalam
Matius 28:19-20 :
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Mari kita dukung misi ini dengan doa dan tindakan, agar berkat-Nya terus meluas dan membawa perubahan bagi banyak orang. Dengan semangat yang penuh, mari kita jemput masa depan yang cerah bersama misi Kristen NTT! - (pr)**
Source: sinodegmit.or.id (26-27/9/2025); Writer: penarohani; Editor: penaRadmin.
Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless.
© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani
0Comments