TUA6BSG5BUA5BUA5TfGpGpdoTd==
Light Dark
Gereja Berseru Perang Gaza Harus Mati, Iman Tak Boleh Hening!

Gereja Berseru Perang Gaza Harus Mati, Iman Tak Boleh Hening!

Gereja di Yerusalem menyerukan penghentian perang Gaza dan mendorong umat Kristen untuk tidak hening, tetapi bertindak dalam doa dan perdamaian.
Table of contents
×
Daftar Isi [Tampil]

Gereja Berseru Perang Gaza Harus Mati, Iman Tak Boleh Hening!

Mengapa Perang Gaza Harus Dihentikan dan Iman Tak Boleh Diam?

Internasional, Pena Rohani - Gereja Berseru Perang Gaza Harus Mati - Di tengah gejolak peperangan yang melanda Gaza, suara gereja di Yerusalem menggemakan panggilan yang penuh harapan dan doa: "Perang Gaza Harus Mati, Iman Tak Boleh Hening!". Pada 14 Oktober lalu, para Patriark dan Kepala Gereja di Yerusalem bersatu menyuarakan seruan mereka untuk mengakhiri penderitaan, memperbaharui janji perdamaian, dan memulai perjalanan panjang rekonsiliasi. Ini bukan sekadar seruan politik, tetapi panggilan iman yang mendalam agar dunia tidak lupa akan tanggung jawab kemanusiaan kita terhadap mereka yang terperangkap dalam konflik.

Dalam pernyataan resmi mereka, gereja-gereja di Yerusalem mengungkapkan rasa syukur kepada komunitas internasional yang telah bekerja keras mengusahakan penghentian konflik ini. Namun, mereka juga menegaskan bahwa ini baru permulaan perdamaian sejati hanya akan terwujud jika kedua belah pihak, Palestina dan Israel, berkomitmen pada rekonsiliasi dan hidup berdampingan dengan damai.


Perang Gaza Harus Mati, Langkah Pertama Menuju Perdamaian

Apa yang menjadi langkah pertama dalam menghadapi konflik yang sudah berlarut-larut ini? Gereja di Yerusalem tidak hanya mendesak penyelesaian kemanusiaan yang segera, tetapi juga mengingatkan dunia akan pentingnya mengakhiri pendudukan yang terus memperburuk ketegangan di wilayah Tepi Barat dan Gaza. Panggilan ini bukan sekadar untuk menghentikan kekerasan, melainkan untuk membuka jalan bagi pembentukan negara Palestina yang damai dan hidup berdampingan dengan Negara Israel.

Sebagai pengingat, mereka juga mendoakan komunitas-komunitas gereja yang berada di tengah krisis, seperti di Gereja Ortodoks St. Porphyrios dan Rumah Sakit Anglikan Al-Ahli. "Ketekunan iman Anda di tengah kesulitan yang tak terkira selama dua tahun terakhir telah menjadi teladan cemerlang bagi kita semua," tulis para pemimpin gereja. Mereka berjanji untuk terus mendukung dan mendoakan agar hari-hari yang akan datang membawa harapan baru.

Iman Tak Boleh Hening-Gereja Melangkah Bersama untuk Misi Kemanusiaan

Gereja Berseru Perang Gaza Harus Mati, Iman Tak Boleh Hening!

Perjalanan ini adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, dan gereja-gereja di Yerusalem mengajak umat Kristen di seluruh dunia untuk tidak berhenti berdoa, tidak hanya untuk perdamaian, tetapi untuk keadilan dan pengharapan bagi semua orang yang menderita. Dalam momen refleksi yang lebih dalam, mereka mengingat bahwa gereja bukan hanya saksi penderitaan, tetapi juga saksi harapan. Iman harus hidup, bergerak, dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia yang penuh kesulitan ini.

Sementara itu, di Institut Teologi Ekumenis Global (GETI), pembicaraan tentang memori dan misi gereja semakin menggaung. Para peserta yang hadir pada 15 Oktober merenungkan peran gereja dalam menanggapi penganiayaan dan genosida, serta bagaimana gereja dapat menjadi simbol ketahanan dan harapan bagi mereka yang terpinggirkan. Salah satu pembicara utama, Prof. Dr. Grace Al-Zoughbi, dengan tajam menyuarakan pentingnya pendidikan untuk menjaga warisan iman, serta solidaritas yang melampaui batas-batas geografi.

Apa Langkah Selanjutnya untuk Gereja di Gaza dan Dunia?

Gereja Berseru Perang Gaza Harus Mati, Iman Tak Boleh Hening!

Gereja di Yerusalem menyerukan agar dunia tidak hanya melihat peristiwa ini sebagai sebuah krisis kemanusiaan, tetapi juga sebagai momen penting untuk memperbarui komitmen pada perdamaian dan rekonsiliasi. Dengan keyakinan penuh akan kasih Tuhan, mereka percaya bahwa ini adalah panggilan bagi setiap umat Kristen untuk terlibat dalam misi besar ini. Dunia membutuhkan lebih dari sekadar seruan perdamaian dunia membutuhkan tindakan nyata dan kasih yang diwujudkan melalui upaya kemanusiaan.

FAQ - Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Mengapa gereja di Yerusalem menyerukan agar perang di Gaza dihentikan?
Gereja menganggap bahwa penghentian perang adalah langkah pertama menuju perdamaian yang lebih langgeng, serta untuk memulai proses rekonsiliasi antara Palestina dan Israel.

2. Apa yang dimaksud dengan “iman tak boleh hening”?
"Iman tak boleh hening" berarti bahwa gereja dan umat Kristen di seluruh dunia tidak boleh diam di tengah penderitaan yang sedang berlangsung. Iman harus mendorong aksi nyata untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan damai.

3. Apa peran gereja dalam mendukung perdamaian di Gaza?
Gereja berperan sebagai saksi harapan dan ketahanan, serta sebagai agen perubahan yang mendorong perdamaian dan rekonsiliasi antara semua pihak yang terlibat dalam konflik.

4. Apa yang diharapkan gereja dari komunitas internasional?
Gereja mengimbau agar komunitas internasional memperluas cakupan negosiasi untuk mencakup penghentian pendudukan di Gaza dan Tepi Barat, yang memungkinkan terbentuknya negara Palestina yang damai.

5. Apa ajakan gereja kepada umat Kristen di seluruh dunia?
Gereja mengajak umat Kristen untuk tidak hanya berdoa, tetapi juga berpartisipasi dalam usaha-usaha kemanusiaan dan perdamaian yang nyata, serta mendukung misi global untuk menjaga dan memulihkan warisan iman Kristen.

Panggilan untuk Menyuarakan Perdamaian dan Harapan

Pernyataan para Patriark dan Kepala Gereja di Yerusalem menjadi pengingat bagi kita semua bahwa perjalanan panjang menuju perdamaian baru saja dimulai. Meskipun langkah ini masih awal, harapan akan masa depan yang lebih damai tetap ada. Sebagai umat Kristen, kita dipanggil untuk berperan aktif dalam memelihara perdamaian, meski dalam dunia yang penuh ketegangan dan kesulitan. Demikian Mazmur 85:10-11  :

"Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman."

Mari bersama-sama menjawab panggilan Tuhan, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata. Berdiri bersama mereka yang membutuhkan, dan jadilah saluran damai di dunia ini. Perang Gaza harus mati, dan iman kita tidak boleh diam! - (pr)**

Source: oikoumene.org (wcc:15/10/2025);  Writer: penarohani; Editor: penaRadmin

Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless. 

© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani 

0Comments

Temukan juga minat & pengalaman menarik lainnya DISINI