Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Peletakan Batu Pertama Gedung Gereja Sion Oeli’i – Yesus Dasar dan Batu Penjuru

04 July 2021 | Sunday, July 04, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-17T04:20:43Z

 Peletakan Batu Pertama Gedung Gereja Sion Oeli’i – Yesus Dasar dan Batu Penjuru


Jemaat Tubutuan, Kupang BaratJumat, 2 Juli 2021, tidak akan terlupakan bagi Jemaat Sion Oeli'i dan Jemaat Tubutuan. Mereka bersama-sama merayakan Acara dan Ibadah Peletakan Batu Pertama Gedung Gereja setelah mengalami duka pasca Badai Siklon Seroja pada 4-5 April 2021.


Peletakan batu pertama bukan hanya sebuah tradisi rutin, tetapi juga menjadi simbol keberanian dan kebangkitan. Jemaat yang hadir dalam acara ini, seolah-olah muncul kembali dengan semangat hidup dan iman yang teguh meskipun telah dilanda badai siklon. Ritual dimulai dengan Ibadah bersama, mengikuti liturgi yang disiapkan dengan teliti oleh Panitia.


Ibadah Peletakan Batu Pertama Gedung Gereja Sion Oeli'i dimulai dengan khidmat dan dipimpin oleh Ketua Klasis Kupang Barat, Pdt. Doddy S. Octavianus, S.Th, didampingi oleh Ibu Ketua Majelis Jemaat Tubutuan, Pdt. Jenny S. Tadu Hungu-Tuhehay, S.Th. Seluruh jemaat dan tamu undangan turut merayakan momen ini dengan penuh khidmat. Dalam khotbahnya yang terinspirasi dari bacaan Alkitab Efesus 2:19-22, Pdt. Doddy menyampaikan bahwa mereka bukan lagi orang asing, tetapi anggota keluarga Allah yang dibangun di atas dasar para nabi, rasul, dan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.


Pdt. Doddy S. Octavianus juga menyampaikan rasa syukur kepada semua pihak yang turut serta dalam memberkati jemaat Sion Oeli'i, seperti Ibu Yosefin, Ibu Lani, Bapak Lulu, dan GKY. Dia menegaskan bahwa gereja adalah persekutuan, di mana orang-orang bergerak oleh Roh bersatu dalam persekutuan dan kesatuan.


Bapak Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, Serta Lagu yang Menggugah

 

Setelah berlangsung hampir dua jam, ibadah itu mengalir dalam kedamaian. Kemudian, seperti sinar harapan yang tiba di tengah gelapnya malam, Bapak Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, datang untuk meramaikan acara. Dalam aura kehangatan, beliau meminta maaf atas keterlambatannya dan dengan tulus mengungkapkan bahwa membangun gereja adalah tugas yang luhur, terutama di tengah tantangan pandemi Covid-19 dan pasca badai siklon Seroja yang menghantam. Dalam pidatonya, Jerry Manafe meyakinkan bahwa Tuhan senantiasa penuh kasih dan kuasa, dan Dia menuntun langkah-langkah kita dalam persatuan dan kesatuan.


Peletakan Batu Pertama Gedung Gereja Sion Oeli’i – Yesus Dasar dan Batu Penjuru


Tak hanya memberikan semangat melalui kata-kata, Wakil Bupati Kupang juga turut menyumbangkan dana sebesar Rp 35 juta dari sebuah yayasan untuk mendukung pembangunan gereja. Aksi mulia ini tak terlewatkan tanpa menyertai nyanyian penuh makna. Bersama jemaat, beliau melantunkan lagu "Hidup Ini Adalah Kesempatan" dan "Yesus Malole," menciptakan momen kebersamaan yang sarat inspirasi. 


Prosesi Peletakan Batu Pertama: Simbol Kesyukuran dan Persatuan 

 

Dan akhirnya, kami tiba pada puncak acara yang dinanti-nantikan, yaitu Prosesi Peletakan Batu Pertama. Rangkaian sakral ini dipentaskan dengan penuh kekhidmatan di lokasi pembangunan yang menjadi saksi bisu rencana suci ini. Peletakan Batu Pertama dihadiri oleh empat pihak agung: Klasis Kupang Barat yang diwakili oleh Pdt. Doddy S. Octavianus, S.Th, Wakil Bupati Kupang, Bapak Jerry Manafe, para donatur seperti Mama Yosefin, Ibu Lani Kumala, Ibu Elisabet, GKY Jakarta yang diwakilkan oleh Bapak Jhon Tio, dan terakhir KMJ Tubutuan yang dipimpin oleh Pdt. Jenny S. Tadu Hungu-Tuhehay, S.Th.


Setiap tokoh, dengan khidmatnya, meletakkan batu pertama dengan penuh makna, mengucapkan Nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus secara bersahaja. Dan pada puncaknya, ibu Ketua Majelis, Pdt. Jenny S. Tadu Hungu-Tuhehay, S.Th, dan Pdt. Yefta H. Bani, S.Th (KMJ Yegar Sahaduta Oenaek), menutup persembahan suci ini dengan doa berkat yang meresapi setiap keping batu yang diletakkan dan pengutusan yang mengalun seperti melodi syukur.

 

Catatan Akhir dan Penutup

 

Setelah mengamati catatan dokumentasi ini, kami melihatnya sebagai saksi bisu peristiwa suci yang lalu. Setiap langkah dan doa kami, batu demi batu, membangun fondasi teguh dalam harmoni doa dan impian bersama. Dalam jejak keagungan ini, kami melepaskan diri dengan doa sederhana, semoga Tuhan Yesus senantiasa memberkati setiap langkah dan cita-cita yang tertanam dalam diri jemaat yang tulus ini. Amin. (Bandingkan dengan Markus 10:27). Demikian. 


Catatan Redaksi : yakob l, pnt.


Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca dan berkunjung. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate, dengan cara cukup Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update