JemaatTubutuan - DirjenBimas Kristen dan Pewarna Kolaborasi Bikin Film Kampung Moderasi Beragama yang Wajib Ditonton -
Pada hari Selasa, 14 Maret 2023, Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) diterima oleh Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia (Dirjend Bimas Kristen Kemenag RI) di kantornya di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa anggota PEWARNA, termasuk Ketua Umum Yusuf Mujiono, Sekretaris Jendral Ronald Stevly Onibala, Bendahara Umum Albert Muntu, dan lainnya. Dalam pertemuan tersebut, PEWARNA menyampaikan empat program mereka kepada Dirjen, yaitu pembuatan film dokumenter dan film pendek tentang kampung-kampung Kristen, pelatihan dasar-dasar jurnalistik dan pembuatan film, Urung Rembug Kebangsaan (Urban), dan penyelenggaraan tahunan Apresiasi Pewarna Indonesia (API). Dirjen menyambut baik program-program tersebut dan akan menindaklanjuti program mana yang bisa disinergikan.Jemaat Tubutuan - Dirjen
Bimas Kristen dan Pewarna Kolaborasi Bikin Film Kampung Moderasi Beragama yang
Wajib Ditonton - Pada hari Selasa, 14 Maret 2023, Persatuan Wartawan
Nasrani Indonesia (PEWARNA) diterima oleh Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat
Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia (Dirjend Bimas Kristen Kemenag RI)
di kantornya di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Pertemuan ini dihadiri oleh
beberapa anggota PEWARNA, termasuk Ketua Umum Yusuf Mujiono, Sekretaris Jendral
Ronald Stevly Onibala, Bendahara Umum Albert Muntu, dan lainnya. Dalam
pertemuan tersebut, PEWARNA menyampaikan empat program mereka kepada Dirjen,
yaitu pembuatan film dokumenter dan film pendek tentang kampung-kampung
Kristen, pelatihan dasar-dasar jurnalistik dan pembuatan film, Urung Rembug
Kebangsaan (Urban), dan penyelenggaraan tahunan Apresiasi Pewarna Indonesia
(API). Dirjen menyambut baik program-program tersebut dan akan menindaklanjuti
program mana yang bisa disinergikan.
Dr. Jeane Tulung, mantan rektor
IAKN Manado, menyambut pengurus pusat PEWARNA Indonesia dengan ramah. Dr. Jeane
sudah mengenal Ketua Umum PEWARNA, Yusuf Mujiono, terutama saat diminta
memberikan kata pengantar di buku yang saat ini sedang proses cetak yang
berjudul Napak Tilas Rasul Jawa (NTRJ) serta permintaan wawancara di medianya.
Dirjen Bimas Kristen sangat mendukung apa yang dikerjakan PEWARNA dan akan
berkomunikasi dengan pihak Humas untuk melihat program mana yang tepat untuk
dikerjasamakan.
Percakapan yang mengalir selama
pertemuan itu membahas banyak hal, termasuk tugas yang diberikan pada Dirjen
untuk membuat 10 desa moderasi beragama untuk tahun ini dan mencari 10 hibah
tanah di daerah yang masyarakatnya banyak beragama Kristen. Dirjen berharap kehadirannya
bisa bermanfaat bagi umat Kristen, karena masih banyak umat Kristen yang belum
merata mendapatkan pelayanan pendidikan. Dalam programnya, Dirjen berusaha
memperluas pelayanan pendidikan ke seluruh Indonesia, dari Barat ke Timur, dari
Utara ke Selatan, melalui pembangunan pendidikan Kristen negeri yang
terintegrasi mulai dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan atas. Selain itu,
Dirjen juga ingin membangun kampung-kampung moderasi beragama yang tidak hanya
dilihat dari hubungan toleransi antaragama tetapi juga dari masyarakat yang
memelihara budaya lokalnya, hidup bahagia, dan damai. Saat ini, program ini
sedang dikerjakan di kampus-kampus dalam program KKN Nusantara.
Kesimpulan dan penutup dari judul
"Dirjen Bimas Kristen Tertarik Membuat Film Kampung Moderasi Beragama
Bersama Pewarna" adalah bahwa inisiatif ini menunjukkan dukungan terhadap
upaya membangun toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Melalui film Kampung Moderasi Beragama, diharapkan pesan-pesan positif tentang
kerukunan antarumat beragama dapat tersampaikan dan menginspirasi masyarakat
Indonesia.
Pesan moral yang dapat diambil dari inisiatif ini adalah pentingnya membangun kerukunan antarumat beragama dan mendorong sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Alkitab mengajarkan kita untuk mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri (Markus 12:31), dan memperlakukan orang lain dengan hormat dan kesetaraan (Yakobus 2:1-9). Kita juga diajarkan untuk hidup dalam damai sejahtera dengan semua orang (Roma 12:18), dan membangun persahabatan dan kasih sayang dengan sesama manusia (1 Yohanes 4:7-12). Dengan mempraktikkan nilai-nilai ini, kita dapat membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghormati, serta memberikan teladan positif bagi generasi muda untuk melanjutkan tradisi kerukunan antarumat beragama di Indonesia.