Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Berkat Tuhan bagi Pendamai (Kejadian 13:1-18)

01 February 2024 | Thursday, February 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-01T14:26:28Z

Berkat Tuhan bagi Pendamai

Berkat Tuhan bagi Pendamai (Kejadian 13:1-18)

Nats Pembimbing : “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni”. (2 Timotius 2:22)


Pendahuluan  

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus, marilah kita merenung bersama pada Firman Tuhan yang terkandung dalam Kejadian 13:1-18, dengan judul "Berkat Tuhan bagi Pendamai." Pada kesempatan ini, kita akan menelusuri tiga pokok renungan yang membuka mata kita terhadap kebijaksanaan dan berkat Tuhan bagi setiap pendamai di dunia ini.

 

1. Ciptaan Manusia sebagai Makluk Sosial

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Kita saling membutuhkan, dan dalam keterhubungan itulah hidup kita menemukan makna yang sejati. Namun, realitasnya, pertikaian seringkali muncul akibat perbedaan karakter, pilihan, dan pandangan. Dalam menjalani kehidupan ini, kita diajak untuk merawat hubungan-hubungan baik kita, menghindari pertentangan yang dapat merusak ikatan yang telah terjalin.

 

Hidup damai bukanlah sesuatu yang terwujud dengan sendirinya, melainkan hasil dari upaya kita untuk saling menerima, menghormati, dan memahami satu sama lain. Dalam keberagaman itu, kita dapat melihat keagungan ciptaan Tuhan yang menciptakan manusia dalam berbagai warna, karakter, dan kepribadian. Hidup damai adalah anugerah, namun juga merupakan pilihan dan komitmen kita untuk menjaga keharmonisan dalam pergaulan kita.

 

2. Pengelolaan Konflik dalam Kehidupan Patriarki

Dalam kisah Abram dan Lot, kita dihadapkan pada pemandangan unik di tengah masyarakat patriarki. Di sana, seorang laki-laki yang lebih tua memiliki kedudukan dan kuasa yang besar. Akan tetapi, ketika pertentangan muncul antara gembala-gembala Abram dan Lot, Abram tidak memanfaatkan kekuasaannya untuk memaksakan kehendaknya. Sebaliknya, ia memberi kesempatan kepada Lot untuk memilih tanah yang diinginkannya lebih dahulu.

Berkat Tuhan bagi Pendamai

 

Tindakan bijaksana Abram ini mengajarkan kita arti dari pendamai sejati. Menjalani kehidupan dengan pemahaman bahwa pertentangan dapat dielakkan dengan pengelolaan konflik yang baik. Abram tidak hanya mengejar kepentingan pribadinya, tetapi juga mengutamakan perdamaian dan kelangsungan hubungan baik di antara mereka. Perilaku ini membuat Abram semakin diperhitungkan di hadapan Tuhan dan diberkati-Nya. 


3. Membawa Kehendak Allah di Dalam Hidup

Pendamai sejati adalah orang yang membawa kehendak Allah di dalam dirinya. Abram, sebagai seorang yang mengasihi Tuhan, tidak hanya menghindari konflik, tetapi juga hidup untuk kehendak-Nya. Ia mengorbankan kepentingan pribadinya untuk mencapai damai dan memelihara hubungan yang baik.

 

Setiap orang percaya dipanggil untuk mengikuti jejak Abram, membawa kehendak Allah di dalam hati dan menjalani hidup dengan prinsip perdamaian. Meskipun terkadang memerlukan pengorbanan dan kesabaran, namun berkat Tuhan akan menyertai setiap langkah yang diambil untuk menjaga keharmonisan. Allah memberkati setiap usaha untuk menjalani hidup dalam kebenaran dan kekudusan.

 

Saudara-saudara, sebagai Kesimpulan: hendaklah kita menjadi para pendamai yang membawa berkat Tuhan di mana pun kita berada. Sebab, dalam kedamaian yang kita bawa, kita menjadi cerminan kasih dan kebijaksanaan Tuhan di dunia yang seringkali dipenuhi dengan pertikaian. Kiranya kita menjadi saksi akan berkat Tuhan bagi pendamai, sehingga dunia dapat melihat cahaya-Nya melalui hidup kita yang damai dan penuh kasih.

 

Refleksi: Menggugah Damai dalam Pertentangan

Sebagai akhir dari renungan kita, mari merenungkan betapa pentingnya peran kita sebagai pembawa damai di tengah pertentangan. Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk sosial, dan dalam interaksi sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada situasi yang memerlukan pendekatan damai. Dalam 2 Timotius 2:22, kita diajak untuk "Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni." Tidak hanya sekadar menghindari pertentangan, tetapi kita dipanggil untuk aktif mengejar damai dan kebenaran.


Berkat Tuhan bagi Pendamai

 

Sebagai contoh yang hidup dalam kehendak Allah, kita dapat meneladani tindakan bijaksana Abram yang mengutamakan perdamaian dalam konflik dengan Lot. Dalam Roma 12:18, kitapun diajar, "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!" Ini menjadi panggilan kita untuk selalu berusaha menjaga perdamaian, meskipun kadangkala itu membutuhkan pengorbanan. Dengan menjadikan kehendak Allah sebagai pegangan hidup, kita dapat menjadi agen perubahan yang membawa berkat Tuhan di tengah dunia yang sering kali dipenuhi oleh pertentangan dan ketidaksetujuan. Kiranya kita menjadi saksi hidup akan damai dan kasih Tuhan di setiap langkah hidup kita. Amin.

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update