Syukur dan Sepaket Cinta Kasih
Kupang, Pena Rohani - Aksi PGI di Jemaat GMIT - Sebuah kabar penuh harapan menghangatkan hati umat Tuhan di bawah langit cerah Nusa Tenggara Timur, ketika fajar menyingsing perlahan dan aroma kopi pagi menyeruak dari dapur-dapur sederhana. Aksi PGI di Jemaat GMIT lebih dari sekadar membagikan sembako; itu adalah peristiwa kasih yang menghidupkan iman, menyentuh nurani, dan menyegarkan padang pelayanan yang sering kali lembap.
Apa yang Terjadi?
Sebuah tindakan nyata berkembang seperti bunga pagi di musim hujan dalam rangka memperingati 75 tahun perjalanan kasih dan pelayanan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Sebagaimana diketahui dan dilangsir dari laman pgi.or.id (11/5/2025); PGI menggandeng GMIT untuk melakukan bakti sosial kasih yang memenuhi kebutuhan jemaat dari 10 Mei hingga 12 Mei 2025. Sebanyak 750 paket sembako dan 40 Alkitab Terjemahan Baru (TB) 2 dibagikan. Tujuannya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan orang yang lapar, tetapi juga untuk mempertahankan jiwa yang hampir mati karena terpaan hidup.
Siapa yang Terlibat dan Di Mana Aksi Ini Dilaksanakan?
Pelita Kasih Terpancar Hingga Pelosok
Tangan-tangan pelayanan menyentuh banyak titik di Nusa Tenggara Timur, khususnya:
-
Klasis Soe Timur GMIT Pniel Timor Tengah Selatan (233 jemaat)
-
Klasis Soe GMIT Maranatha Kita SoE TTS (238 jemaat)
-
Klasis Fatuleu Timur Takari GMIT Victory Kabupaten Kupang (34 jemaat)
-
Klasis Mollo Barat Kabupaten TTS
-
Klasis Amfoang Utara Kabupaten Kupang
Mereka semua menerima penguatan spiritual dalam bentuk Alkitab, firman yang abadi dan relevan untuk setiap musim kehidupan.
Siapa Saja yang Hadir?
Dalam semangat kesatuan tubuh Kristus, kehadiran para pemimpin gerejawi dan pemerintah merupakan tanda penting dari kerja sama kasih:
-
Wakil Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Saneb Blegur
-
Staf Ahli Bidang Kersa Kab. TTS Jack Benu
-
Camat Amanuban Barat Steven Neonufa/Kordapil PKBS GMIT
-
Ketua Majelis Klasis Kota Soe Pdt. Ketlyn Radja
-
Serta jajaran PKB Sinode GMIT: Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.
Mengapa Aksi Ini Penting?
Dalam ibadah yang penuh sukacita, Pdt. Ketlyn Radja bercerita bahwa warga yang terkena dampak bencana menghubunginya. Suara di seberang berkata, "Persediaan makanan kami hampir habis." Namun, berita dari PGI datang seperti hujan lebat: "Puji Tuhan, ada sumbangan sembako."
Satu karung beras atau sebotol minyak goreng bukan hanya penting untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk berharap. Aksi PGI di Jemaat GMIT menunjukkan bagaimana gereja memelihara iman melalui khotbah dan merangkul melalui tindakan.
Bagaimana Semangat Ini Terus Menyala?
Gereja Sebagai Tangan Terbuka Allah
Kasih yang Tak Pernah Diam
Kesimpulan dan Seruan Gembala
Akibatnya, tindakan sosial PGI ini berfungsi sebagai bagian pekerjaan kasih di tengah padang tandus kehidupan. Saat sembako dibagikan, bukan hanya tubuh yang puas, tetapi iman juga dipenuhi dengan kasih karunia dari langit.
Gereja, tetaplah menjadi tangan Yesus yang merangkul dunia.
"Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;" - Matius 25:35. Amin - (pr)**
source: pgi.or.id (11/5/2025); writer: y.lomang,pengaj.; editor: penaRadmin
Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless.
© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani
0Comments