TUA6BSG5BUA5BUA5TfGpGpdoTd==
Light Dark
TEROBOSAN GMIT! Dari Mimbar ke Pabrik Garam Beryodium

TEROBOSAN GMIT! Dari Mimbar ke Pabrik Garam Beryodium

Shalom, berita gembira datang dari tanah karang: TEROBOSAN GMIT! Dari Mimbar ke Pabrik Garam Beryodium. Seperti apa? lihat ulasan admin dibawah:
Table of contents
×
Daftar Isi [Tampil]

TEROBOSAN GMIT! Dari Mimbar ke Pabrik Garam Beryodium

Kupang, Pena RohaniKabar hangat dari timur datang dari pagi yang jernih seperti kristal. Kabarnya menggugah iman dan mengangkat harapan dari meja sarapan ke ranah pembangunan. Kisah tentang terobosan GMIT dari Mimbar ke Pabrik Garam Beryodium berjalan seperti berikut: sebuah tahap baru yang memberdayakan hidup manusia selain mengubur bumi.


Ketika Gereja dan Industri Bersalaman

Sebagaimana dilangsir dari laman sinodegmit.or.id, pada Senin pagi yang cerah, 5 Mei 2025, sebuah langkah strategis diambil di Kota Kupang. Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Garam Terang Indonesia (GTI) di tengah semangat kebersamaan dan pelayanan yang menggelora.

Ini bukan hanya perjanjian formal; perjanjian kerja sama ini merupakan deklarasi nyata tentang satu impian: mengisi bumi dengan yodium dan memberi orang kearifan lokal. Dari mimbar gereja ke dapur pabrik, dari doa ke tindakan, dan dari iman ke pengaruh.

Pelayan dan Profesional, Bahu-Membahu

TEROBOSAN GMIT! Dari Mimbar ke Pabrik Garam Beryodium

Dua pemimpin, masing-masing dengan tugas mulia, hadir dalam seremoni yang penuh arti itu:

  • Pdt. Semuel Benyamin Pandie, Ketua Majelis Sinode GMIT, yang membawa harapan gereja untuk pelayanan yang menyentuh akar kehidupan umat.

  • Daniel Cherlin, Direktur PT GTI, yang mengemban semangat industri untuk kemitraan yang membawa terang dan kesejahteraan.

Mereka tidak hanya bertukar dokumen tetapi juga berbagi visi: gereja bukan hanya suara di mimbar tetapi tangan di ladang dan garam di pasar.

Iman yang Bertumbuh, Ekonomi yang Bertunas

Apa manfaat garam bagi sebuah tempat ibadah? Sekarang menjadi alat nyata untuk memberdayakan umat, bukan hanya sebagai metafora kekristenan yang memberi rasa dan mencegah tindakan buruk, tetapi juga sebagai alat yang berfungsi sebagai alat untuk memberdayakan umat. Melalui MoU ini, GMIT mendorong komunitas untuk menjadi pelaku usaha yang mandiri dan produktif daripada hanya menjadi konsumen pasif.

PT GTI telah membantu dengan sumur bor dan pelatihan pupuk organik sebelumnya. Sekarang mereka akan menyediakan bahan baku garam beryodium, melatih keterampilan produksi dan distribusi, dan menjamin kolaborasi jangka panjang.

Apa Isi Kesepakatan? 

MoU yang ditandatangani berlangsung selama empat tahun, dan mencakup beberapa poin penting yang menyejukkan hati:

Butir Kesepakatan Penting

  • Pemberdayaan ekonomi jemaat melalui unit usaha pengemasan dan distribusi garam beryodium.

  • Ketersediaan bahan baku berkualitas secara konsisten dari PT GTI.

  • Peningkatan kapasitas jemaat lewat pelatihan dan pendampingan teknis.

  • Kemitraan yang saling menguntungkan antara gereja dan pelaku industri lokal.

Ini bukan hanya kerja sama dagang; ini adalah pelayanan yang dikombinasikan dengan pembangunan. Ini adalah strategi jangka panjang yang mempertimbangkan masa depan jemaat.

Dari Doa Menuju Daya

TEROBOSAN GMIT! Dari Mimbar ke Pabrik Garam Beryodium

Di tengah semangat kemitraan, Direktur Daniel menegaskan bahwa PT GTI siap mendukung inisiatif Sinode GMIT. Mereka percaya bahwa pemberdayaan jemaat adalah ladang pelayanan yang sama pentingnya dengan keuntungan perusahaan.

Pdt. Semuel menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan ini untuk saat ini. Ia berharap bukan hanya terjadi di atas kertas, tetapi benar-benar berakar di dalam jemaat, mendukung pelayanan dan kehidupan sehari-hari mereka.

Terang dan Garam Menjadi Satu

Semua orang tahu bahwa ini baru awal. Tapi itu bukan janji kosong: sebuah awal yang ditulis dengan iman dan usaha. Gereja-gereja ini bergerak, menggarami dunia secara rohani dan sosial-ekonomi, dari sinode ke sawah garam hingga altar hingga alat produksi.

Gereja yang Bekerja dan Menggarami Bumi

Kisah terobosan GMIT dari Mimbar ke Pabrik Garam Beryodium adalah kisah iman yang terus berjalan, bukan hanya cerita yang berhasil. Ini adalah panggilan bagi gereja-gereja modern untuk menyalakan lilin harapan di dunia kerja dan ekonomi selain di gedung ibadah.

Seruan Gembala

Mari kita bantu tindakan seperti ini. Gereja harus dibuat bukan hanya tempat untuk menerima berkat, tetapi juga tempat untuk menyebarkan berkat. Setiap jemaat memiliki potensi, dan setiap potensi harus diberikan kesempatan untuk berkembang untuk kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan sesama. 

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang." - Matius 5:13 - (pr)**

source: sinodegmit.or.id (6/5/2025) ;  by: yakob, pengaj. editor: penaRadmin

Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless. 

© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani 

0Comments