Kenapa Kita Perlu Tahu Kalau Allah Peduli?
Pena Rohani - Allah Peduli terhadap Setiap Individu - Pernah nggak sih, kamu merasa sendirian banget? Lagi down, galau, atau kayaknya dunia nggak berpihak? Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak orang merasa seperti itu. Tapi, pernahkah kamu tahu kalau ada yang peduli banget sama kamu? Bukan cuma sekadar peduli, tapi peduli banget sampai ke detail terkecil dalam hidupmu. Siapa dia? Allah.
Allah itu bukan cuma Tuhan yang jauh di sana. Dia peduli banget sama setiap individu, termasuk kamu. Bahkan, Dia tahu jumlah rambut di kepalamu. Gak percaya? Yuk, kita bahas bareng!
Allah Peduli dalam Firman-Nya
Dalam Matius 10:29-31, Yesus bilang :
“Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”
Wow, keren banget, kan? Allah sampai tahu jumlah rambut kita. Itu menunjukkan betapa pedulinya Dia sama kita. Gak ada yang terlalu kecil atau sepele buat Allah.
Selain itu, dalam 1 Petrus 5:7, dikatakan :
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Allah nggak cuma peduli, tapi juga siap menanggung beban kita. Kita nggak perlu khawatir, karena Dia selalu ada buat kita.
Dan dalam Yeremia 29:11, Allah berfirman :
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Allah punya rencana indah buat kita. Bukan rencana yang buruk, tapi penuh harapan.
Kasih Allah dalam Sejarah Umat-Nya
1. Perjanjian dengan Abraham
Allah memulai hubungan khusus dengan Abraham, seorang pria yang dipilih-Nya untuk menjadi bapa dari bangsa Israel. Dalam Kejadian 12:2-3, Allah berjanji kepada Abraham bahwa melalui keturunannya, semua bangsa di bumi akan diberkati. Janji ini menunjukkan kasih Allah yang tidak hanya terbatas pada satu individu, tetapi juga untuk seluruh umat manusia.
2. Pembebasan dari Mesir
Salah satu contoh paling mencolok dari kasih Allah adalah peristiwa pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Allah mengutus Musa untuk memimpin umat-Nya keluar dari perbudakan dan menuju tanah yang dijanjikan. Peristiwa ini, yang dikenal sebagai Eksodus, menunjukkan bagaimana Allah peduli dan bertindak untuk menyelamatkan umat-Nya dari penindasan dan penderitaan.
3. Pemeliharaan melalui Para Nabi dan Raja
Setelah pembebasan dari Mesir, Allah terus memelihara umat-Nya melalui para nabi dan raja. Mereka dipilih untuk memimpin, mengajar, dan menuntun umat Israel dalam jalan yang benar. Misalnya, raja Daud, yang dikenal sebagai "orang yang berkenan di hati Allah" (Kisah Para Rasul 13:22), memerintah dengan keadilan dan kesetiaan kepada Allah. Meskipun Daud tidak sempurna, Allah tetap menunjukkan kasih-Nya kepadanya dan keturunannya.
4. Pengampunan dan Pemulihan
Kasih Allah juga terlihat dalam cara-Nya mengampuni dan memulihkan umat-Nya. Meskipun bangsa Israel sering kali jatuh dalam dosa dan penyembahan berhala, Allah tidak meninggalkan mereka. Sebaliknya, Dia mengirimkan nabi-nabi untuk memanggil mereka bertobat dan kembali kepada-Nya. Misalnya, dalam kitab Hosea, meskipun umat Israel tidak setia, Allah tetap menunjukkan kasih-Nya dan mengundang mereka untuk kembali kepada-Nya (Hosea 14:1-2).
5. Inkarnasi Yesus Kristus
Puncak dari kasih Allah dalam sejarah umat-Nya adalah peristiwa inkarnasi, yaitu ketika Allah mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, ke dunia. Dalam Yohanes 3:16, dikatakan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan memberikan contoh kasih yang sempurna.
6. Kesaksian Para Rasul
Setelah kebangkitan Yesus, para rasul melanjutkan misi-Nya dengan memberitakan kabar baik tentang keselamatan melalui Yesus Kristus. Mereka rela menghadapi penganiayaan dan penderitaan demi menyampaikan kasih Allah kepada dunia. Kesaksian hidup mereka menunjukkan bagaimana kasih Allah dapat mengubah hidup seseorang dan memberikan keberanian untuk menghadapi tantangan.
Melalui peristiwa-peristiwa ini, kita dapat melihat dengan jelas bahwa Allah tidak hanya peduli terhadap umat-Nya, tetapi juga bertindak secara aktif dalam sejarah untuk menunjukkan kasih-Nya. Kasih Allah tidak terbatas pada satu zaman atau satu kelompok orang, tetapi bersifat universal dan abadi. Sebagai umat-Nya, kita diajak untuk merespons kasih ini dengan hidup yang setia dan penuh kasih kepada sesama.
Pengalaman Sehari-hari yang Menunjukkan Kepedulian Allah
Bahkan, dalam hal-hal kecil seperti menemukan barang yang hilang atau dapat rejeki tak terduga, itu semua tanda kasih Allah. Dia nggak pernah lepas perhatian dari kita.
Bagaimana Merasakan Kepedulian Allah dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk merasakan kepedulian Allah, kita bisa mulai dengan:
-
Berdoa dan Berbicara dengan AllahJangan ragu untuk ngobrol sama Allah. Dia selalu siap mendengarkan.
-
Membaca dan Merenungkan Firman TuhanFirman Tuhan itu pedoman hidup kita. Dengan membacanya, kita bisa tahu apa yang Allah inginkan buat kita.
-
Melihat Tangan Allah dalam Setiap Peristiwa HidupSadari setiap kebaikan dan pertolongan dalam hidupmu sebagai bukti kasih Allah.
-
Berbagi Kasih dengan SesamaAllah peduli sama kita, dan kita juga harus peduli sama orang lain. Dengan berbagi kasih, kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Allah Peduli, dan Itu Mengubah Segalanya
Bagikan Kasih Allah ke Sekitarmu
Allah sudah menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Sekarang, giliran kita untuk membagikan kasih itu kepada orang lain. Jadilah saluran berkat dan kasih Allah di dunia ini.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” - Yeremia 29:11 - (pr)**
Sumber Nas: Matius 10:29-31, 1 Petrus 5:7, dan Yeremia 29:11; Writer: penarohani. editor: penaRadmin/pr
Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless.
© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani
0Comments