Persekusi Terhadap Umat Kristen Meluas, Dari Sudan Hingga Kongo dan Minneapolis

Internasional, Pena Rohani - Persekusi Terhadap Umat Kristen Meluas - Ada harapan yang bersinar di balik kegelapan. Tapi harapan itu dihadang dengan kekerasan di beberapa tempat di seluruh dunia. Dari perang saudara di Sudan hingga kekerasan di Kongo dan Minneapolis, perekrutan orang Kristen semakin meningkat. Umat Kristen berjuang di seluruh dunia untuk iman dan hidup mereka.

Persekusi Di Sudan: Ketakutan yang Menghantui Umat Kristen

Lima orang Kristen dari Sudan Selatan ditangkap karena mengganggu pertemuan doa pemakaman di Khartoum Utara, Sudan, pada 16 Agustus 2025. Meskipun belum ada dakwaan resmi atau keputusan tentang deportasi mereka, mereka ditangkap atas tuduhan berada di negara tersebut secara ilegal. Penemuan ini terjadi di daerah El-Haj Yousif di Distrik East Nile.. Demikian sebagaimana dilangsir dari christiandaily.com (28/8/2025).

Di tengah kekacauan yang ditimbulkan oleh perang saudara, otoritas Sudan saat ini berusaha memaksa warga asing untuk dideportasi atau dipindahkan secara paksa. Umat Kristen di Sudan Selatan menjadi sangat takut karena kekerasan yang meningkat terhadap mereka. Banyak di antara mereka memilih untuk bersembunyi daripada menghadapi penangkapan. Salah seorang tahanan perempuan bahkan diancam untuk membayar suap sebesar 600.000 Pound Sudan (sekitar US$995) jika dia ingin menghindari hukuman penjara.

Selain itu, banyak umat Kristen menjadi korban kekerasan tak terhindarkan dari kelompok militan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF). Bahkan, RSF dan SAF berafiliasi dengan ekstremis Islam telah menyerang rumah ibadah Kristen berulang kali, menjadikan Sudan sebagai salah satu negara dengan tingkat persekusi terhadap umat Kristen tertinggi di dunia.

Kekerasan yang Memuncak di Kongo Timur

Di sisi lain, di Kongo, serangan ekstremis Islam membunuh sedikitnya 52 orang Kristen di Provinsi Kivu Utara dari 9 hingga 17 Agustus 2025. Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), yang berafiliasi dengan ISIS, adalah kelompok militan Islam yang melakukan serangan tersebut. Demikian sebagaimana diketahui dari laman premierchristian.news (28/8/2025).

Umat Kristen adalah sasaran utama serangan ini, yang bertujuan untuk mengusir mereka dari wilayah tersebut. Desa-desa seperti Oicha menjadi sasaran utama, di mana sembilan orang Kristen tewas dan rumah-rumah dibakar. Para korban melarikan diri tanpa apa-apa dan sekarang hidup dalam ketakutan karena kekurangan makanan, air, dan tempat perlindungan yang layak.

Kekerasan di Minneapolis: Teror Terhadap Umat Katolik

Dari Kongo kita menuju Amerika. Persekusi tidak hanya terjadi di Afrika tetapi juga di Amerika Serikat. Penembakan yang terjadi di Sekolah Katolik Annunciation di Minneapolis dianggap oleh Federal Bureau of Investigation sebagai "terorisme domestik terhadap umat Katolik". Anak-anak sedang menghadiri Misa pertama mereka pada tahun baru ketika penembakan terjadi. Dua anak tewas dan 14 orang luka-luka dalam insiden tersebut. Seorang pria transgender berusia 23 tahun yang diduga melakukan penembakan sendiri akhirnya meninggal dunia.

Federal Bureau of Investigation (FBI) menggambarkan peristiwa ini sebagai tindakan kebencian yang sangat terorganisir terhadap umat Katolik. Sebuah peta gereja dengan judul "Annunciation from Memory" terlihat dalam video yang diduga diunggah oleh penyerang, meskipun motif penyerang masih belum jelas sepenuhnya. Sementara itu, Paus mengucapkan belasungkawa kepada keluarga yang dihantam oleh musibah ini.

FAQ: Apa yang Dapat Dilakukan untuk Menghentikan Persekusi Terhadap Umat Kristen?

1. Apa yang dimaksud dengan persekusi terhadap umat Kristen?
   Persekusi terhadap umat Kristen merujuk pada tindakan kekerasan, diskriminasi, atau penganiayaan yang dilakukan terhadap individu atau kelompok Kristen karena keyakinan mereka.

2. Apa yang menyebabkan persekusi terhadap umat Kristen?
   Faktor politik, sosial, dan agama sering menjadi pemicu utama persekusi, dengan banyak negara yang dilanda konflik internal atau ekstremisme agama.

3. Apa yang bisa dilakukan untuk membantu?
   Mendoakan para korban, menyebarkan kesadaran melalui media sosial, dan mendukung organisasi-organisasi internasional yang berjuang untuk hak asasi umat Kristen.

Perjuangan yang Tak Pernah Padam

Meskipun dunia tempat umat Kristen tinggal penuh dengan tantangan, harapan mereka tidak akan pernah padam. Dalam setiap persekusi, dalam setiap penderitaan, mereka menemukan kekuatan dalam iman mereka, percaya bahwa kasih Kristus tetap menyertai mereka, membawa mereka untuk terus berdiri teguh, tidak terpisahkan. (pr)**

Source: christiandaily.com (28/8/2025); premierchristian.news (28/8/2025);  Writer: penarohani; Editor: penaRadmin

Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless. 

© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani