TUA6BSG5BUA5BUA5TfGpGpdoTd==
Light Dark
Bali Terendam! Tragedi Nyawa Melayang dan Panggung Wisata Jadi Kubangan

Bali Terendam! Tragedi Nyawa Melayang dan Panggung Wisata Jadi Kubangan

Bali terendam banjir! Tragedi nyawa melayang, wisata berubah jadi kubangan. Baca kisah tragis di balik bencana ini dan harapan yang masih tersisa.
Table of contents
×
Daftar Isi [Tampil]

Bali Terendam! Tragedi Nyawa Melayang dan Panggung Wisata Jadi Kubangan

Pendahuluan

Warta Jemaat, Pena Rohani - Bali Terendam! Tragedi Nyawa Melayang - Sebuah badai yang menghancurkan datang di balik kedamaian Bali yang biasa. Hari itu, cuaca mendung menunjukkan tragedi besar yang menimpa Pulau Dewata. Banjir yang datang dengan cepat membanjiri bukan hanya tanah tetapi juga harapan. Bali terendam air. Tragedi nyawa melayang, dan sebuah tempat wisata yang dulunya menarik perhatian dunia kini menjadi kubangan. Bukan hanya air yang terhanyut dalam tragedi ini; kehidupan dan cita-cita juga terhanyut.

Apa yang Terjadi di Bali?

Sejak Selasa, 9 September 2025, banyak hujan turun di Bali, menyebabkan enam kabupaten dan kota banjir. Kehancuran yang ditinggalkan oleh air deras dapat dilihat di Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan. Tragedi ini tidak hanya menelan harta benda, tetapi juga mengakibatkan kematian. Sampai saat ini, sembilan orang telah ditemukan tewas, dan enam orang masih hilang.

Banjir Memakan Korban Jiwa

Bali Terendam! Tragedi Nyawa Melayang dan Panggung Wisata Jadi Kubangan

Peristiwa mengerikan ini terjadi dari dini hari hingga menjelang siang, menyebabkan kerusakan bangunan dan hilangnya nyawa di beberapa tempat, menurut Kombes Ariasandy, Kabid Humas Polda Bali. Korban ditemukan di Denpasar, Badung, Jembrana, dan Gianyar. Salah satunya adalah Endang Cafyaning Ayu (42), yang meninggal dunia setelah terseret arus banjir saat melintasi jembatan di dekat Pasar Pengosari, Badung.

Tragedi yang Menghanyutkan

Menurut Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Ketut Agus Pasek Sudina, Endang dan pasangannya, Jumaali (59), ditemukan terjebak di dalam mobil yang terseret arus banjir di lokasi yang jauh dari kejadian. Terlepas dari kenyataan bahwa suaminya selamat, Endang harus terhempas oleh arus yang deras ke selatan.

Sebaliknya, nasib Nita Kumalasari (23), seorang ibu hamil dua bulan, juga diubah oleh tragedi ini. Dia ditemukan meninggal setelah terseret arus di Desa Pengambengan, Jembrana. Nita hanyut di tengah malam, dan tubuhnya ditemukan tidak terluka karena banjir yang datang dengan cepat.

Tragedi yang Membawa Listrik Mematikan

Bali Terendam! Tragedi Nyawa Melayang dan Panggung Wisata Jadi Kubangan

Selain itu, I Komang Oka Sudiastawa (38), yang berusia 38 tahun, ditemukan meninggal dunia di depan rumahnya akibat tersetrum oleh kabel listrik yang terputus. Komang Oka menjadi korban ketiga banjir yang merendam jalan-jalan di Desa Dangintukaya, Jembrana.

Status Tanggap Darurat

Dalam reaksi terhadap tragedi ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan status tanggap darurat bencana untuk sepekan ke depan. Meskipun bencana ini tidak tergolong besar, Letjen TNI Suharyanto, kepala BNPB, menyatakan bahwa status darurat diperlukan agar bantuan dari pemerintah pusat dapat segera dikirim ke wilayah yang terdampak.

FAQ:

  • Apa yang menyebabkan banjir besar di Bali?
    Hujan deras yang mengguyur Bali sejak Selasa (9/9) menyebabkan aliran sungai meluap dan menggenangi wilayah-wilayah yang berada di bawahnya.

  • Berapa banyak korban jiwa yang ditemukan?
    Sampai saat ini, 9 orang ditemukan tewas, sementara 6 orang lainnya masih hilang.

  • Apa langkah yang diambil pemerintah?
    BNPB telah menetapkan status tanggap darurat untuk memberikan bantuan kepada daerah yang terdampak.

  • Apa yang dapat dilakukan masyarakat untuk membantu?
    Masyarakat dapat membantu dengan memberikan donasi atau relawan melalui badan penanggulangan bencana atau organisasi kemanusiaan yang ada.

Penutup:

Tragedi ini menggugah perasaan dan mengingatkan kita akan seberapa lemah kehidupan manusia. Di tengah kesedihan, kita diingatkan bahwa ada harapan yang menyertai setiap langkah kitaYeremia 31:9 berbunyi :

“Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.”

Bali Terendam! Tragedi Nyawa Melayang dan Panggung Wisata Jadi Kubangan

Maka sebagai umat Kristen, mari kita beri tangan untuk membantu mereka yang membutuhkan, dan terus berjalan dengan penuh harapan, karena Allah selalu berserta kita. Tuhan memberkati, dan mari kita menjadi terang di tengah kegelapan.

Ajakan Profetik:

Mari kita kuatkan iman, saling mendukung, dan menumbuhkan semangat untuk membangun kembali, karena dengan kasih, segala sesuatu menjadi mungkin! (pr)**

Source: Berbagai sumber dalam negeri;  Writer: penarohani; Editor: penaRadmin

Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless. 

© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani 

0Comments

Temukan juga minat & pengalaman menarik lainnya DISINI