Sebuah Panggilan Gereja di Tengah Ketegangan Dunia
Internasional, Pena Rohani - Seruan Gereja di Tengah Konflik - Hari baru seringkali datang dengan harapan, tetapi juga dengan pertanyaan yang belum terjawab. Di tengah guncangan konflik dan ketidakpastian global, suara Gereja yang penuh harapan dan damai kembali bergema. Dalam seruan yang mendalam, Gereja menyerukan perdamaian, keadilan, dan perlindungan bagi mereka yang paling rentan anak-anak yang menjadi korban perang dan ketidakadilan.
Seruan untuk Perdamaian di Tengah Ketegangan Global
Seminar Pembentukan Ekumenis Dewan Gereja Dunia (WCC) 2025 yang berlangsung pada 22-26 September menjadi momen penting dalam memperkuat gerakan ekumenis yang mengedepankan solidaritas dan perdamaian. Program ini memberikan kesempatan bagi para peserta, termasuk staf pelayanan khusus, untuk lebih memahami gerakan ekumenis dan ekspresi organisasinya. Melalui diskusi mendalam, para peserta juga merenungkan masa depan gerakan ini dan menyusun prioritas bersama untuk menghadapi tantangan global.
Pendeta Nathan Day Wilson, penghubung WCC untuk pelayanan-pelayanan khusus, menyampaikan bahwa seminar ini tidak hanya soal penyampaian informasi, tetapi tentang pembentukan pemimpin ekumenis yang siap menjawab panggilan Tuhan di tengah dunia yang terpecah. "Kami membentuk pemimpin yang tidak hanya tahu, tetapi juga merasakan bagaimana mempromosikan panggilan Tuhan untuk keutuhan," ungkap Wilson.
Fokus pada Perlindungan Anak dan Keadilan Global
Pendeta Dr. Kenneth Mtata, direktur program Dewan Gereja Dunia untuk Kehidupan, Keadilan, dan Perdamaian, dalam khotbah penutupnya, mengingatkan bahwa perdamaian sejati hanya bisa tercapai melalui rekonsiliasi dengan keadilan. "Ketika kita memimpikan perdamaian, itu haruslah perdamaian yang berlandaskan kebenaran," ujar Mtata dengan penuh keyakinan. Ia juga menegaskan bahwa pengampunan yang sejati memerlukan pertobatan dan perubahan yang mendalam.
Menanggapi Dampak Perang pada Anak-Anak
Tak hanya berhenti pada perdamaian global, Gereja juga menyerukan perlindungan bagi anak-anak yang menjadi korban perang. Kampanye "Stand Up for Children in War" yang memperingati Hari Perdamaian Internasional pada 24 September mengajak semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan dampak perang terhadap anak-anak. Dalam kampanye ini, berbagai mitra internasional bersatu untuk menyerukan tanggung jawab etika global dalam melindungi hak-hak anak-anak, serta memupuk solidaritas lintas kawasan untuk mendukung mereka yang terluka oleh konflik.
Kampanye ini juga menerbitkan materi untuk orang tua dan pengasuh, serta peta global yang menampilkan berbagai inisiatif perdamaian yang diluncurkan untuk melindungi masa depan anak-anak. Dengan penerjemahan dalam berbagai bahasa, acara ini menyentuh hati banyak pihak yang berkomitmen untuk membela hak-hak anak di seluruh dunia.
FAQ: Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Mendukung Perdamaian dan Perlindungan Anak?
-
Apa yang dimaksud dengan kampanye "Stand Up for Children in War"?Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak perang terhadap anak-anak dan menyerukan tanggung jawab global untuk melindungi mereka.
-
Bagaimana Gereja berperan dalam menghadapi ketegangan global?Gereja menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi dengan keadilan, serta mendukung gerakan ekumenis yang mendorong kerja sama antarumat beragama untuk menyelesaikan konflik.
-
Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi anak-anak dalam konflik?Meningkatkan kesadaran, mendukung inisiatif perdamaian, dan memupuk solidaritas lintas kawasan untuk melindungi hak-hak anak.
Seruan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
"Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!"
Mari kita menjawab panggilan ini dengan komitmen untuk berbuat baik, menjaga perdamaian, dan melindungi yang paling rentan di antara kita. Hari ini, kita dipanggil untuk menjadi agen perubahan dalam dunia yang penuh tantangan ini.
Mari berdiri bersama dalam perdamaian dan melindungi masa depan anak-anak kita! (pr)**
Source: oikoumene.org (wcc:22/09/2025); Writer: penarohani; Editor: penaRadmin
Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless.
© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani
0Comments