Pendahuluan
Kesaksian, Pena Rohani - Kegiatan Gerejawi Tanpa Project yang Jelas - Gereja adalah tubuh Kristus yang hidup. Setiap jemaat dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini, bukan saksi palsu. Namun, belakangan ini kita sering melihat kegiatan gerejawi yang seharusnya menjadi sarana pertumbuhan iman malah berubah menjadi rutinitas yang hanya berputar pada acara-acara tanpa tujuan jelas. Banyak kegiatan gerejawi seperti lomba-lomba memperingati HUT Gereja, Hari Reformasi, Paskah, atau Natal yang akan diadakan oleh panitia HRG (Hari Raya Gerejawi) dan MJH (Majelis Jemaat Harian), tetapi tanpa ada proyek nyata yang berfokus pada pelayanan dan pemberitaan Injil. Malah lebih menyedihkan lagi, gereja mau eksen dalam kegiatan-kegiatan Hari Raya Gerejawi tetapi seperti tanpa nyawa. Padahal, sebuah gereja yang sehat seharusnya tidak hanya fokus pada seremonial belaka, melainkan juga pada karya nyata yang membawa perubahan bagi sesama dan kemuliaan Tuhan.
Banyak orang merasa tidak puas dengan sekadar mau melakukan kegiatan-kegiatan gerejawi tanpa ada rencana dan tujuan yang jelas dan terfokus dari kegiatan tersebut, ini sama saja anda menghancurkan pepatah lama "Banyak Jalan menuju Roma", sedangkan tak ada satupun jalan yang anda miliki. Ini adalah masalah serius dalam gereja, dan seharusnya menjadi renungan bagi kita semua. Sebagai orang Kristen, kita diingatkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:26). Kegiatan gerejawi yang tidak memiliki proyek yang jelas hanya menjadi formalitas kosong yang tidak mencerminkan sifat sejati dari tubuh Kristus, itu berarti kita bukan Kristen yang sejati.
Makna Gereja dan Kegiatan Gerejawi yang Bermakna
Gereja Sebagai Tubuh Kristus
Gereja bukanlah sekadar gedung atau tempat ibadah. Gereja adalah kumpulan orang percaya yang disatukan oleh kasih Kristus dan dipanggil untuk mewujudkan kerajaannya di dunia ini. Dalam 1 Korintus 12:27, Paulus menyatakan, "Kamu semua adalah tubuh Kristus, dan kamu masing-masing adalah anggotanya." Ini menunjukkan bahwa gereja adalah kesatuan yang memiliki tujuan yang jelas, yaitu melaksanakan pekerjaan Kristus di dunia ini.
Sebagai bagian dari tubuh Kristus, setiap orang Kristen dipanggil untuk bekerja bersama-sama dalam pelayanan yang konkret. Kegiatan gerejawi tidak bisa hanya berfokus pada perayaan ritual atau acara tanpa ada dampak nyata bagi jemaat dan masyarakat sekitar.
Kegiatan Gerejawi dengan Tujuan yang Jelas
Sayangnya, banyak kegiatan gerejawi yang hanya berputar pada perayaan tanpa ada dampak langsung. Ini tentu saja jauh dari panggilan Kristus. Dalam Injil Matius 28:19-20, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk "pergi, jadikan semua bangsa murid-Ku," yang artinya gereja harus menjadi agen perubahan dan terang di tengah dunia yang gelap.
Iman Tanpa Perbuatan Adalah Mati
Ketidakjelasan Proyek Gerejawi
Kegiatan gerejawi yang tidak memiliki proyek yang jelas atau tujuan yang kongkrit hanya menjadi bentuk rutinitas kosong. Seperti yang sering kita saksikan, kegiatan seperti lomba-lomba atau perayaan HUT Gereja, Paskah, atau Natal, jika tidak memiliki tujuan yang jelas, hanya akan berakhir sebagai ajang pameran atau hiburan belaka. Ini adalah bentuk dari iman tanpa perbuatan, yang menurut Yakobus 2:26, "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati."
Di dalam gereja, kita tidak hanya dipanggil untuk merayakan, tetapi untuk bergerak dan bekerja. Jika kegiatan gereja hanya berfokus pada acara-acara seremonial tanpa proyek nyata yang menyentuh kehidupan orang lain, itu adalah tanda bahwa iman kita belum tercermin dalam perbuatan. Orang Kristen sejati adalah mereka yang tidak hanya mendengarkan firman Tuhan, tetapi juga melakukannya dalam kehidupan sehari-hari (Lukas 6:46-49).
Sebuah Peringatan dari Tuhan
Dalam Matius 7:21-23, Yesus memberikan peringatan yang sangat tajam tentang orang-orang yang hanya sibuk dengan ritual agama tanpa mengerjakan kehendak Tuhan. Dia berkata, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: 'Tuhan, Tuhan!' akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Ini adalah peringatan keras bahwa kegiatan gerejawi yang tidak didorong oleh hati yang tulus untuk melaksanakan kehendak Tuhan akan sia-sia.
Kita tidak bisa menganggap remeh panggilan kita untuk menjadi terang dan garam dunia. Jika kegiatan gereja hanya menjadi formalitas belaka, kita sudah kehilangan esensi dari panggilan Kristus. Bahkan, kita bisa jadi sudah lebih dekat dengan keadaan orang Farisi, yang di luar tampak saleh, tetapi hatinya jauh dari Tuhan (Matius 23:27-28).
Keresahan dalam Kehidupan Gereja, Menjadi Jemaat yang Hanya Banyak Omong?
Kritik terhadap Rutinitas Gerejawi yang Tanpa Makna
Sayangnya, banyak panitia HRG dan MJH yang hanya sibuk mempersiapkan acara tanpa mempertimbangkan proyek atau tujuan yang jelas. Kegiatan gerejawi yang hanya untuk mengisi kalender gereja tanpa dampak yang nyata terhadap kehidupan jemaat atau masyarakat adalah suatu bentuk pemborosan waktu dan tenaga. Apakah kita sedang menjalankan panggilan Kristus dengan sungguh-sungguh, ataukah kita hanya menjalani rutinitas kosong?
Alkitab dengan jelas mengajarkan kita bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Dalam 1 Yohanes 3:18, "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran". Jangan hanya berbicara tentang kasih dan pelayanan, tetapi lakukanlah.
Bagaimana Seharusnya Kita Menanggapi Masalah Ini?
Kembali ke Tujuan Utama, Membawa Terang di Dunia
Sebagai gereja, kita harus kembali kepada tujuan utama kita, yaitu menjadi saksi Kristus di dunia ini. Setiap kegiatan gerejawi harus dimaksudkan untuk membawa perubahan nyata dalam kehidupan jemaat dan masyarakat sekitar. Gereja tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat yang melahirkan proyek-proyek pelayanan sosial, penginjilan, dan pemberdayaan jemaat untuk melayani.
Sebagai contoh, gereja dapat menjalankan proyek berbasis komunitas seperti pelatihan keterampilan untuk kaum muda atau mendukung usaha-usaha misi di daerah-daerah terpencil. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kegiatan gereja tidak hanya berhenti pada acara seremonial belaka, tetapi berfokus pada dampak yang nyata.
Memperbaiki Fokus Gereja
Untuk itu, mari kita mulai dengan memperbaiki fokus gereja kita. Jangan biarkan kegiatan gerejawi hanya menjadi ajang pamer atau rutinitas kosong. Setiap kegiatan harus punya tujuan yang jelas, yaitu memperluas kerajaan Allah di dunia ini. Gereja harus memprioritaskan pelayanan kepada sesama, pemberitaan Injil, dan membentuk jemaat yang tidak hanya mendengarkan firman Tuhan, tetapi juga menghidupinya dalam perbuatan nyata.
FAQ (pertanyaan yang sering ditanyakan):
Pesan Pengutusan
Tidaklah demikian di antara kamu . Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk tidak hanya berbicara tentang iman, tetapi juga menunjukkan iman kita dalam tindakan nyata. Jangan tunggu lagi mulailah untuk melakukan proyek gerejawi yang benar-benar membawa perubahan bagi dunia ini. - (pr)**
Sumber Nas: Beberapa ayat Alkitab yang relevan; Writer: penarohani. editor: penaRadmin/pr
Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless.
© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani
0Comments