Begini Akibat Suka Mengurus Bangsa Lain Mengabaikan Bangsa Sendiri
Internasional Kristiani, Penja Rohani - Mengurus Bangsa Lain Mengabaikan Bangsa Sendiri - Oke, coba kita buka obrolan santai tapi serius soal sesuatu yang mungkin sering banget kita lihat: Bangsa kita yang terus sibuk urusin bangsa lain, sampai-sampai masalah dalam negeri malah jadi numpang lewat. Jangan salah paham dulu ya, kita tentu harus peduli dengan dunia luar, tapi kalau kebanyakan fokus ke masalah orang lain, bangsa sendiri bisa terlupakan, dan itu enggak baik.
Kenapa Fokus pada Bangsa Sendiri itu Penting?
Coba bayangin, kamu lagi ngurusin proyek besar, misalnya bikin rumah. Tapi, bukannya fokus di rumah kamu sendiri, malah sibuk bantuin tetangga bikin rumah yang belum tentu jadi juga. Nah, di dunia nyata, negara-negara pun sering terjebak dalam hal ini. Mereka sibuk banget mengutuk-ngutuk negara lain, padahal rumah tangga mereka sendiri berantakan.
Kenapa sih masalah ini jadi serius? Ya karena kalau negara terlalu fokus pada negara lain, masalah domestik yang harusnya jadi prioritas malah terabaikan. Mulai dari masalah sosial, ekonomi, sampai politik yang membuat masyarakat jadi enggak punya rasa aman.
Akibat Mengurus Bangsa Lain, Bangsa Sendiri Terabaikan
Sejarah dan Fakta Global bagi Negara yang Gagal Fokus pada Bangsa Sendiri
Misalnya, negara-negara yang sering berteriak soal kebijakan Israel, namun kenyataannya banyak masalah dalam negeri mereka yang justru lebih mendesak. Mereka sibuk mengutuk negara orang, tapi rakyatnya sendiri malah tertekan dengan masalah internal yang tidak pernah selesai.
Contoh Kasus: IOC dan Larangan untuk Indonesia
Jangan lupa juga, contoh nyata lain yang sering terjadi adalah ketegangan yang disebabkan oleh urusan luar negeri, yang akhirnya membawa dampak bagi politik domestik. Seperti kasus Indonesia yang dihukum berat oleh IOC gara-gara larangan Israel bertanding di Indonesia. Padahal, keputusan seperti ini bikin dampak besar, enggak cuma buat dunia internasional, tapi juga buat ekonomi dan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara besar.
Tapi, itu hanya sebagian kecil dari banyak masalah yang timbul karena terlalu banyak perhatian pada politik luar negeri, padahal masalah dalam negeri, seperti ketimpangan ekonomi, masih perlu perhatian lebih.
Fakta Kenyataan Kekinian:
Sebenarnya, yang perlu dipahami adalah kenyataan kekinian yang ada di depan mata kita. Banyak negara, termasuk Indonesia, yang lebih sibuk berdebat soal isu luar negeri, tapi masalah dalam negeri enggak selesai. Negara kita sering terjebak dalam perdebatan internasional, padahal masalah kemiskinan, ketimpangan sosial, dan korupsi masih merajalela.
Akhirnya, kita lihat deh sendiri, demo besar-besaran yang terjadi karena ketidakpuasan terhadap DPR. Bahkan, rumah-rumah dijarah, dan petinggi-petinggi negara kebingungan dengan masalah-masalah domestik yang terus membengkak. Kalau kita terus-terusan sibuk dengan urusan luar negeri, ya kita bakal kalah di rumah sendiri.
Bagaimana Kita Harus Menghadapinya?
FAQ:
Kesimpulan:
Kita harus ingat, kalau kita terus-terusan mengabaikan masalah dalam negeri demi urusan luar, suatu saat kita akan terperangkap dalam masalah yang lebih besar. Bangsa kita butuh perhatian, bukan cuma masalah negara lain yang bisa dibicarakan terus. Mari kita bangun bangsa sendiri sebelum mengurusi bangsa lain.
Pesan Pengutusan:
Sebagai umat yang percaya, kita diajarkan untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi juga untuk memperhatikan sesama, terutama dalam konteks membangun bangsa kita. Alkitab mengajarkan kita untuk mengutamakan kebaikan bangsa sendiri terlebih dahulu, karena itu adalah panggilan kita sebagai bagian dari masyarakat yang hidup bersama.
"dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."
"Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu."
Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus pada kepentingan pribadi, tetapi juga untuk berdoa dan bekerja demi kesejahteraan bangsa dan negara kita, karena kemajuan bangsa adalah kemajuan kita bersama.
"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi."
Sebagai terang dunia, kita dipanggil untuk menjadi agen perubahan, bukan hanya di dalam kehidupan pribadi, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Jika kita melupakan tanggung jawab ini, kita akan kehilangan kesempatan untuk membawa terang dan perubahan yang dibutuhkan bangsa kita.
Mari kita mulai dengan memperhatikan masalah-masalah dalam negeri kita, menyelesaikannya dengan kasih dan integritas, serta berusaha menjadi berkat bagi bangsa ini. Kita punya kekuatan untuk membuat perubahan, dan setiap langkah kita memiliki dampak yang luar biasa.
"Bangkitlah, jadilah terang bagi bangsa kita, dan berikan yang terbaik untuk masa depan yang lebih baik." - (pr)**




0Comments